JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Usai video seksnya tersebar ke publik, Menteri Dalam Negeri Afrika Selatan Malusi Gigaba enggan mengundurkan diri.
Setelah video seks pribadinya beredar luas di media sosial, dia meminta maaf dan mengaku ponselnya telah diretas.
"Saya tidak akan mengundurkan diri," katanya seperti dikutip AFP, Minggu (4/11/2018).
Dia mengaku akan diarahkan oleh Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan Kongres Nasional Afrika yang berkuasa.
Baca juga: Bocah 7 Tahun Diperkosa di Sebuah Restoran di Afrika Selatan
Pria berusia 47 tahun itu menuturkan telah menjadi sasaran upaya pemerasan oleh politisi oposisi melalui video seks tersebut.
Gigaba mengatakan, tidak hanya berusaha mempertahankan posisinya.
"Ini tentang berjuang untuk melindungi integritas saya dan untuk melindungi citra saya," ucapnya.
"Untuk memastikan, saya tidak menjadi korban dari kampanye politik licik," tuturnya.
I take this opportunity to publicly apologise, in advance, to the rest of my family - especially my kids, my mom and my in-laws - and the South African public for the pain and embarrassment the likely wider distribution of this private material will cause...
— Malusi Gigaba (@mgigaba) 28 Oktober 2018
Gigaba akan segera bertemu dengan presiden untuk menjelaskan kasus yang menimpanya. Kepada jaringan siaran publik SABC, dia menyebut bocornya video tersebut lebih memiliki motif politik.
"Kami (Gigaba dan istrinya) sama sekali tidak perlu merasa malu," katanya.
"Saya tidak punya masalah. Video itu dimaksudkan untuk mempermalukan saya, untuk melumpuhkan saya secara politik," ujar Gigaba.
"Video ini dimaksudkan untuk mempermalukan saya dan keluarga saya secara terbuka, untuk mempermalukan Kongres Nasional Afrika," imbuhnya.
Baca juga: Singapore Airlines Berhenti Kirim Kargo Tulang Singa dari Afrika Selatan
Ombudswoman Busisiwe Mkhwebane telah merekomendasikan agar Ramaphosa mengambil tindakan disiplin terhadap menteri itu.
Sebelumnya, Gigaba menjabat sebagai menteri keuangan selama satu tahun di bawah pemerintahan Jacob Zuma, yang digulingkan sebagai presiden pada Februari karena korupsi.
Ketika Ramaphosa menggantikan Zuma, dia memindahkannya ke kementerian dalam negeri pada Februari 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.