Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki dan AS Saling Cabut Sanksi

Kompas.com - 02/11/2018, 22:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Ketegangan antara Turki dengan Amerika Serikat mulai menunjukkan tanda-tanda mereda setelah kedua negara saling mencabut sanksi yang dijatuhkan kepada masing-masing pejabat.

Departemen Keuangan AS telah menghapuskan sanksi terhadap Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul dan Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu.

Sebagai langkah balasan yang seimbang, Kementerian Luar Negeri Turki bakal mencabut sanksi terhadap Jaksa Agung AS Jeff Sessions dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen M Nielsen.

Demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy pada Jumat (2/11/2018), seperti dilansir AFP.

Baca juga: Koalisi AS Ingin Redakan Konflik Turki dengan Kelompok Kurdi di Suriah

Hubungan antara kedua negara belakangan sempat memburuk setelah Ankara menolak membebaskan seorang pendeta AS yang dituduh terlibat dalam upaya kudeta yang gagal pada 2016.

Namun hubungan tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda membaik setelah dibebaskannya Pendeta Andrew Brunson pada 12 Oktober lalu dan kini telah kembali ke AS.

Sebelumnya, Pemerintahan AS menjatuhkan sanksi dengan menargetkan dua pejabat menteri Turki di bawah Undang-undang Global Magnitsky 2016 yang memungkinkan bagi Washington untuk menjatuhkan sanksi kepada individu asing yang dianggap terlibat dalam pelanggaran hak.

Departemen Keuangan AS pada Jumat (2/11/2018) dalam situs resminya telah mengumumkan bahwa dua menteri Turki tersebut telah dihapus dari daftar individu yang dijatuhi sanksi.

Meski demikian, belum ada tanda Presiden AS Donald Trump akan mencabut sanksi tarif yang juga telah dijatuhkan terhadap produk alumunium dan baja dari Turki.

Sanksi tersebut mengharuskan produk alumunium dan baja yang diimpor dari Turki dikenai tarif lebih besar dan menyebabkan nilai mata uang lira anjlok terhadap dolar AS.

Presiden Trump pada Kamis (1/11/2018) dikabarkan telah berkomunikasi melalui telepon dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Keduanya disebut membahas masalah Suriah, menyusul militer kedua negara yang akan memulai patroli gabungan di kota Manbij, Suriah utara, sesuai kesepakatan yang dicapai pada awal tahun.

Baca juga: Menlu AS Isyaratkan Washington Bakal Cabut Sanksi terhadap Turki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com