Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Makanan Menjijikkan Dibuka di Swedia

Kompas.com - 01/11/2018, 12:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

MALMO, KOMPAS.com - Ketika membicarakan sebuah makanan, orang bakal menyikapinya dengan menyebut makanan itu enak atau menjijikkan.

Respon orang itu menjadi ide utama seorang psikolog bernama Dr Samuel West untuk mendirikan Museum Makanan Menjijikkan di Malmo, Swedia.

Baca juga: Setelah 6 Tahun Ditutup, Museum Nasional Suriah Kembali Dibuka

CNN mewartakan Kamis (1/11/2018), West yang juga seorang kurator museum mulai dikenal ketika membuat Museum Kegagalan di 2017.

Sebuah artikel tentang konsumsi daging dan pengaruhnya bagi lingkungan mengilhami West untuk mempelajari sumber protein lain, dan membuatnya memikirkan proyek itu.

"Ketika Anda menanyakan kepada orang apa mereka bersedia makan serangga, mereka pasti bakal berkata itu sangat menjijikkan," tutur West.

"Mungkin fakta itu merupakan hambatan. Namun, saya bisa membuat mereka untuk mempertimbangkannya kembali," imbuhnya.

Museum itu mempunyai luas 400 meter persegi. Pengunjung bisa mencium, menyentuh, dan mencicipi makanan di seluruh dunia yang dianggap menjijikkan.

Antara lain Casu Marzu. Keju tradisional dari Sardinia, Italia, yang juga dikenal sebagai keju belatung, dan dilarang dikonsumsi di Uni Eropa.

Kemudian Guinea Pig bakar yang dagingnya disebut tinggi protein serta rendah kalori maupun lemak yang dianggap kontroversial.

Ataupun Durian. Buah yang banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara itu disebut sebagai "buah paling berbau di dunia".

Di Amerika Serikat (AS) terdapat Salad Jell-O. Hidangan yang biasanya ditemukan di perayaan Thanksgiving, namun dianggak memuakkan di negara lain.

Maupun root beer yang jika diberikan kepada orang Swedia, maka mereka bakal memuntahkannya dan mengatakan rasanya seperti pasta gigi.

"Makanan apapun yang kita anggap menjijikkan harus dipelajari. Sebab, makanan itu merupakan bagian dari kebudayaan," kata West.

Setelah tiga bulan, West mengaku berencana untuk memperkenalkan museum tersebut ke kota lain dengan harapan bisa mengajak orang berpikir terbuka akan makanan sebuah negara.

"Biasanya, seseorang bakal berkenalan dengan kebudayaan baru melalui makanan. Sangat menyenangkan jika bisa bepergian dan mencoba hal-hal baru," tuturnya.

Baca juga: Restoran di Jepang Ini Sajikan Makanan Terakhir Para Terpidana Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com