Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisahkan Pelecehan Seksual, Pembelot Wanita Korut: Kami seperti Mainan

Kompas.com - 01/11/2018, 11:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN,AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Para perempuan yang membelot dari Korea Utara (Korut) mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual mulai dari pejabat pemerintah hingga tentara.

Pengakuan itu terangkum dalam laporan terbaru Human Rights Watch (HRW) yang dirilis Kamis (1/11/2018), sebagaimana diwartakan The Guardian.

Dalam laporan setebal 98 halaman itu, HRW mewawancarai 54 perempuan Korut yang melarikan diri sejak 2011, atau ketika Kim Jong Un berkuasa.

Baca juga: Menstruasi Terhenti dan Perkosaan Jadi Kondisi Tentara Perempuan Korut

Mereka yang tersebar di seluruh Asia ditanyai, dan dibutuhkan sekitar dua tahun untuk memprosesnya sehingga menjadi sebuah laporan.

Di laporan itu, para pejabat kebal dari hukuman. Jika telah memilih perempuan yang disukai, individu itu tak punya pilihan selain mematuhinya demi mendapat uang atau bantuan lain.

"Kontak seksual tak diinginkan serta kekerasan merupakan hal umum di Korut sehingga mereka menganggapnya sebagai bagian dari kehidupan," demikian isi dari laporan tersebut.

Ketika Kim kini mulai fokus menata ekonomi Korut, pasar gelap masih menjadi andalan warga Korut, dan dilaporkan pelecehan seksual terjadi di sana.

Salah satu perempuan yang mengisahkan pengalamannya Oh Jung Hee. Dia mengaku sering terjadi sehingga warga menganggapnya bukan masalah serius.

"Kami diperlakukan seperti mainan. Kami manusia. Kami bisa merasakannya. Kadang, kami menangis tanpa tahu kenapa," kata Oh.

Heo Jong Hae, mantan polisi di Korut, juga menceritakan kisah yang sama. Dia berkata 90 persen perempuan yang dia kenal pernah dilecehkan.

Heo menuturkan, seorang temannya sempat berniat bunuh diri setelah diperkosa pada usia 17 tahun saat bekerja di pagi hari.

Untuk menghindari pelecehan seksual, banyak perempuan memilih bergabung dengan militer. Namun, komandannya sering meminta hal seksual.

"Saya tidak dapat hidup dengan lingkungan yang menyakitkan ini. Ketika saya membuka kisah ini, saya harap semua perempuan juga melakukannya," kata Heo kepada CNN.

Banyak perempuan yang diwawancarai mengaku tidak sadar menjadi korban pelecehan sehingga tak ada yang melapor ke polisi.

Heo menyatakan, jika ada yang berani melapor, maka mereka tidak akan memprosesnya. Atau atasannya bakal menekan agar menggugurkan kasusnya.

Baca juga: Google Sudah Pecat 48 Karyawan Pelaku Pelecehan Seksual

Halaman:
Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com