Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Petisi Ubah Nama Jalan Kedubes Saudi di AS Jadi Jamal Khashoggi

Kompas.com - 31/10/2018, 12:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber TheHill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Aktivis di Amerika Serikat (AS) melayangkan petisi online kepada pemerintah Washington DC.

Diwartakan The Hill Selasa (30/10/2018), mereka menginginkan jalan di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi diganti menjadi Jalan Jamal Khashoggi.

Khashoggi merupakan jurnalis Saudi yang tewas dibunuh 15 orang ketika berada di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.

Baca juga: Putra Mahkota Saudi Tak Ucapkan Belasungkawa ke Tunangan Khashoggi

Ide untuk menamai jalan di bagian Nem Hampshire Avenue itu dikemukakan Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam di Washington, Nihad Awad.

Kepada The Washington Post, Awad mengungkapkan ide itu merupakan bentuk penghormatan kepada Khashoggi yang disebutnya sebagai rekan.

"Bayangkan saja jika mereka harus menerima surat maupun mencantumkan alamat Jalan Jamal Khashoggi di kartu nama mereka," tutur Awad.

Petisi tersebut didukung Michael Werz dari Center for American Progress dan Gary Schmitt dari American Enterprise Institute.

Petisi tersebut dilaporkan telah mendapat 1.500 tanda tangan, dan bakal diajukan kepada dewan kota setelah mendapat target yang diinginkan.

Kontributor The Post itu dibunuh ketika berada di gedung konsulat untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.

Saudi awalnya bersikukuh Khashoggi telah meninggalkan gedung. Sementara sumber internal penyelidik Turki mengemukakan dia dibunuh dan jenazahnya dimutilasi.

Riyadh kemudian memberikan pengakuan bahwa Khashoggi tewas dalam pertikaian, sebelum kantor jaksa penuntut mengumumkan dia tewas dalam pembunuhan berencana.

Sumber dari dinas intelijen Inggris (MI6) mengaku mereka telah mengetahui plot pembunuhan itu, dan sempat meminta Saudi membatalkan niatnya.

Adapun seorang teman Khashoggi menjelaskan, si jurnalis dibunuh karena mengetahui adak bukti Saudi menggunakan senjata kimia dalam konflik di Yaman.

Presiden AS Donald Trump menyatakan siapapun yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi berada dalam "masalah yang serius".

Pemerintah AS telah menolak pengajuan visa dari sejumlah pejabat Saudi, dan mengancam bakal menjatuhkan sanksi.

Adapun Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan jurnalis berumur 50 tahun tersebut.

Baca juga: Khashoggi Dibunuh karena Tahu Saudi Pakai Senjata Kimia di Yaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TheHill
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com