Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bom Bunuh Diri di Tunisia Pengangguran Terdidik

Kompas.com - 30/10/2018, 19:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TUNIS, KOMPAS.com - Jaksa penuntut Tunisia menyatakan, pelaku bom bunuh diri di kawasan sibuk ibu kota Tunis merupakan pengangguran terdidik.

Pelaku yang bernama Mna Guebla mengaktifkan bomnya saat mobil polisi berkerumun di Avenue Habib Bourguiba Senin (29/10/2018).

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Tunisia, 20 Orang Luka

Kantor berita AFP memberitakan Selasa (30/10/2018), ledakan itu melukai 15 orang polisi dan dua remaja dalam serangan yang terjadi sejak 2015 itu.

Juru bicara jaksa penuntut Sofiene Sliti berkata, Guebla berasal dari Region Mahdia dan berusia 30 tahun, serta mendapat gelar di bidang Bahasa Inggris.

Adapun media Turki melaporkan Guebla tidak berhasil mendapat pekerjaan sesuai pendidikan yang diambil. Sesekali dia menjadi gembala untuk menopang ekonomi keluarganya.

Sejak diktator Zine El Abidine Ben Ali yang berkuasa pada 1987 digulingkan dalam revolusi di 2011, ekonomi Tunisia dilaporkan tak berkembang.

Akibatnya, sekitar sepertiga generasi muda Tunisia yang lulus kuliah tidak mendapat pekerjaan. "Kami masih belum melakukan penahanan berkaitan dengan insiden itu," kata Sliti.

Tunis dilaporkan telah kembali normal di mana para pekerja kota membersihkan lokasi kejadian, turis mulai terlihat dan kafe telah dibuka.

Serangan menggunaka bom bunuh diri pada Senin merupakan yang pertama terjadi sejak November 2015. Saat itu, 12 agen khusus tewas dalam bom bunuh diri.

Peristiwa yang berada sekitar 100 meter dari lokasi bom bunuh diri Senin diklaim oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Jika mundur ke belakang, tepatnya di Juni 2015, seorang murid melakukan menembak sebuah resor di Sousse dan membunuh 38 orang, termasuk 30 warga negara Inggris.

Kemudian Maret 2015, serangan yang terjadi Museum Nasional Bardo menelan nyawa 22 orang, dengan ISIS mengklaim bertanggung jawab.

Sejak bom bunuh diri di bus November 2015, Tunisia berada dalam status negara darurat, dan diperpanjang hingga 6 November.

Baca juga: Teror Bom Bunuh Diri Jelang Pemilihan Parlemen Afghanistan, 8 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com