Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan di Balik Banyaknya Instruksi Saat "Take Off" dan "Landing"...

Kompas.com - 30/10/2018, 16:54 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – "Sebelum mendarat kami persilakan kepada Anda untuk menegakkan sandaran kursi, menutup dan mengunci meja-meja kecil yang masih terbuka di hadapan Anda, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela."

Instruksi itu selalu disampaikan oleh pramugari saat pesawat hendak lepas landas dan mendarat.

Mungkin Anda bertanya-tanya, untuk apa semua itu harus dilakukan, terutama perintah menegakkan kursi dan membuka penutup jendela.

Pertimbangan utamanya memang keselamatan penumpang dan kru pesawat. Dilansir dari Airspace Magazine dan Independent, berikut penjelasannya.

Tegakkan kursi, lipat meja

Ilustrasi di dalam pesawat.Getty Images Ilustrasi di dalam pesawat.

Fleksibilitas kursi pesawat bisa diatur sedemikian rupa disesuaikan dengan kenyamanan penumpang.

Akan tetapi, saat pesawat akan lepas landas dan mendarat, seluruh penumpang diminta untuk menegakkan posisi kursi seperti semula.

Posisi tegak biasanya  tidak disenangi, karena kurang rileks untuk menyandarkan badan. Namun, hal ini mau tidak mau dilakukan oleh penumpang burung besi demi keselamatan semua pihak.

Mengapa demikian?

Pramugara dari maskapai Mesa Airlines, Brian Manning menjelaskan mengapa kondisi kursi harus tegak. Kursi yang tegak berarti terkunci dan stabil. 

"Ketika kursi sudah tegak, itu terkunci. Ketika kursi dikendurkan, dia tidak dikunci. Dalam keadaan darurat, kursi yang tidak terkunci tidak stabil, gerakan kursi yang tidak terkunci itu dapat menyebabkan cedera penumpang," kata Manning.

Baca juga: Tanggung Jawab Besar Pramugari, Mengutamakan Keselamatan Penumpang

 

Sandaran kursi harus ditegakkan untuk dua alasan utama. Pertama, kondisi kursi yang tegak dapat meminimalisasi cedera pada saat terjadi gangguan penerbangan.

Selanjutnya, posisi kursi tegak dapat memudahkan akses keluar penumpang yang duduk di belakang Anda.

Bayangkan, apabila kursi Anda dalam keadaan tidak ditegakkan, kepala penumpang yang duduk di belakang Anda akan sangat dekat posisinya dengan kursi bagian atas milik Anda. Dengan begitu, kemungkinan penumpang mengalami benturan dan cedera menjadi besar.

Hal lain, keadaan rileks atau dengan kemiringan lebih dari 90 derajat akan menyulitkan penumpang yang duduk tepat di belakang Anda dalam mendapat akses keluar untuk menyelamatkan diri. Dia akan terjebak di ruang kursi yang sempit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com