Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Berencana Bangun "Kota Tenda" bagi Para Migran

Kompas.com - 30/10/2018, 13:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana untuk membangun permukiman sementara bagi para migran Amerika Tengah.

Pernyataan itu keluar setelah Pentagon mengumumkan pengerahan sekitar 5.200 tentara ke perbatasan Meksiko untuk mencegah karavan migran.

Baca juga: Cegah Karavan Migran, AS Kerahkan 5.200 Pasukan di Perbatasan Meksiko

Diwawancarai Fox News via AFP Selasa (30/10/2018), Trump menuturkan jika migran berniat mengajukan suaka, maka mereka harus menunggu hingga waktunya tiba.

Presiden yang menjabat sejak Januari 2017 itu berujar tak bakal menghamburkan ratusan juta dollar AS hanya untuk membangun infrastruktur bagi para migran.

"Kami bakal membangun tenda. Kota tenda di seluruh area. Mereka bakal berada di sana bersikap baik selama proses pengajuan suaka mereka diproses," terang Trump.

Dia menuturkan jika permohonan suaka mereka ditolak, maka mereka harus meninggalkan AS, dan menyebut penempatan para migran di satu titik bakal memberi dampak positif.

Mantan presenter drama realitas The Apprentice itu berujar, praktik tersebut bakal mencegah para migran lain untuk datang ke AS.

Sebelumnya, kata Trump, para migran itu bakal dilepaskan saat mengajukan suaka. Tiga tahun kemudian tatkala tiba hari persidangan, mereka tidak muncul.

Dia menyebut bakal mengambil pendekatan berbeda dibanding para pendahulunya. Dia bakal menahan migran hingga selama pengajuan suaka diproses.

"Jika mereka (para migran) mengetahui apa yang terjadi, maka yang bakal datang ke sini bakal semakin sedikit," tutur presiden ke-45 dalam sejarah AS tersebut.

Trump menjadikan migran sebagai isu utama ketika AS bersiap melangsungkan pemilihan legislatif yang bakal terjadi November nanti.

"Banyak anggota geng dan orang jahat di karavan migran, yang menuju ke perbatasan bagian selatan," kicau Trump.

"Mohon kembali, kalian tidak akan diterima di Amerika Serikat kecuali melalui proses legal. Ini adalah invasi terhadap negara kami dan militer kami menunggu kalian," imbuhnya.

Baca juga: Demi Sampai AS, Migran Honduras Nekat Seberangi Sungai Besar Menuju Meksiko

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com