Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen Inggris Mengetahui Rencana Pembunuhan Jamal Khashoggi

Kompas.com - 29/10/2018, 14:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Hurriyet

LONDON, KOMPAS.com — Sebuah laporan beredar yang menyatakan intelijen Inggris telah mengetahui plot pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Kabar tersebut berembus dari salah seorang sumber intelijen kepada Daily Express via Hurriyet, Senin (29/10/2018).

Dari kabar yang didapat, mereka mengetahui perintah untuk menangkap Khashoggi dan membawanya kembali ke Saudi datang dari "lingkaran anggota kerajaan".

Baca juga: Ini Janji Saudi terkait Investigasi Pembunuhan Jamal Khashoggi

Intelijen Inggris memperoleh kabar tersebut pada pekan pertama September, atau tiga pekan sebelum Khashoggi masuk ke gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober lalu.

Sumber tersebut menuturkan, meski terdapat perintah membawa Khashoggi kembali, mereka juga membuka pintu "tindakan lain" jika si jurnalis membuat masalah.

Pejabat anonim itu mengaku tidak bisa memastikan apakah Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman yang memberikan perintah tersebut.

Pada 1 Oktober, intelijen makin yakin akan adanya plot tersebut setelah terdapat anggota intelijen Saudi ke Istanbul.

Karena itu, MI6 mencoba menghubungi Riyadh dan membujuk mereka untuk membatalkan misi tersebut. Namun, peringatan itu tak digubris.

Daily Express sempat menanyakan mengapa Inggris tak memperingatkan anggota aliansi intelijen Five Eye, termasuk di dalamnya Amerika Serikat (AS).

Apalagi, Khashoggi diketahui sudah pindah ke AS sejak September 2017 dan bekerja sebagai kolumnis bagi The Washington Post.

"Sebuah keputusan diambil bahwa kami telah melakukan apa yang kami bisa," terang pejabat intelijen anonim tersebut.

Sebelumnya, Khashoggi dilaporkan menghilang ketika memasuki gedung konsulat untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.

Awalnya, Saudi bersikukuh bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung. Namun, sumber penyelidik Turki menuturkan dia telah dibunuh.

Berbagai pemberitaan berembus bahwa jurnalis berusia 59 tahun itu dibunuh oleh 15 orang, dan jenazahnya dimultilasi.

Saudi kemudian membuat pernyataan bahwa Khashoggi tewas akibat pertikaian. Namun, kantor jaksa penuntut mengonfirmasi kasusnya merupakan pembunuhan berencana.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta ke-18 terduga pelaku yang sudah ditangkap Saudi agar diekstradisi ke Istanbul supaya bisa diadili di sana.

Namun, Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menegaskan, para terduga pelaku bakal tetap menjalani pengadilan di dalam negeri.

Baca juga: Saudi Tak Bakal Serahkan Pelaku Pembunuhan Khashoggi kepada Turki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Hurriyet
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com