Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyaknya Kabar Paket Bom, Trump Sebut Media Telah Ciptakan Kemarahan

Kompas.com - 25/10/2018, 20:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut media massa bertanggung jawab atas maraknya kabar beredarnya paket yang diduga berisi bom.

Dalam kicauannya di Twitter seperti dikutip AFP Kamis (25/10/2018), Trump menyebut kemarahan yang terjadi saat ini akibat media yang dia sebut Fake News.

Baca juga: Ketika Para Pengkritik Trump Dapat Kiriman Paket Bom

Menurutnya, media Fake News tersebut telah menyajikan laporan yang tidak akurat salah. Jadi menimbulkan kemarahan serta kebencian yang tak pernah dibayangkan.

"Media mainstream tersebut harus segera membersihkan ulah mereka dengan CEPAT!" kata presiden dari Partai Republik tersebut.

Kabar soal pengiriman paket bom itu merebak Senin (23/10/2018) ketika sebuah alat ditemukan di kediaman miliuner liberal George Soros di New York.

Badan Penyelidik Federal (FBI) menyatakan ada tujuh paket mencurigakan yang dikirimkan ke New York, Washington,, maupun Florida.

Antara lain ke mantan Presiden Barack Obama, mantan menteri luar negeri sekaligus lawan politik Trump di pemilihan presiden 2016, Hillary Clinton.

Kemudian Jaksa Agung AS di era Obama Eric Holder, serta dua paket dikirim menuju wakil rakyat di California, Maxine Waters.

Paket tersebut dikirim dengan amplop manila dengan pembungkus bergelembung dan alamat yang diketik menggunakan komputer.

Setiap paket dikirim atas nama Debbie Wasserman Schultz, mantan Ketua Komite Nasional Demokratik. Namun FBI berkata nama itu salah di ejaan.

Sementara ABC News melaporkan, ada juga paket yang berhasil dicegat sebelum sampai di kediaman Wakil Presiden Joe Biden.

"Kami meminta masyarakat melaporkan jika ada temuan sekecil apapun yang bisa membantu penyelidikan kami," ujar Direktur FBI Christopher Wray.

Baca juga: Kantor CNN Dikirimi Paket Bom, Trump Minta Media Hentikan Permusuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com