Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Serahkan Bukti Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi kepada CIA

Kompas.com - 24/10/2018, 17:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) Gina Haspel dilaporkan melakukan kunjungan ke Turki.

Kunjungan tersebut dilakukan untuk menggelar komunikasi dengan para pejabat Turki terkait kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.

Dalam pertemuan dengan Badan Intelijen Turki (MIT), Ankara membagikan bukti yang mereka temukan kepada direktur berusia 62 tahun itu.

Baca juga: Potongan Jenazah Khashoggi Ditemukan di Kebun Rumah Konjen Saudi

Media Turki Sabah via AFP melaporkan Rabu (24/10/2018), rekaman video maupun suara serta bukti yang dikumpulkan dari berbagai tempat di Istanbul diserahkan ke Haspel.

Selain mencari di gedung Konsulat Saudi maupun kediaman resmi Konsul Jenderal, Kepolisian Istanbul juga memperluas penyelidikan hingga kawasan hutan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya menyebut jurnalis berusia 60 tahun tersebut tewas dalam sebuah pembunuhan berencana.

Erdogan menegaskan penyelidikan terhadap kasus Khashoggi belum selesai, dan berkata bakal terbuka sepanjang proses investigasi.

"Kami telah berjanji tidak ada satu orang pun bakal lolos dari pembunuhan yang sangat kejam ini," ujar Erdogan.

Khashoggi tewas ketika mendatangi gedung konsulat Saudi untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz, pada 2 Oktober lalu.

Awalnya Saudi bersikukuh Khashoggi telah keluar dari gedung. Namun, pekan lalu, mereka akhirnya mengakui bahwa dia tewas dalam pertikaian.

Sejumlah media Turki dan dunia memberitakan Khashoggi dibunuh oleh 15 orang, dengan jenazahnya dimutilasi dan dilenyapkan menggunakan cairan asam.

Tim 15 orang itu dikabarkan bergerak atas perintah penasihat MBS bidang komunikasi, Saud al-Qahtani. Bahkan, Qahtani memerintahkan pembunuhan melalui Skype.

Erdogan menjelaskan, sebelum Khashoggi dibunuh, tiga warga negara Saudi tiba di Istanbul sehari sebelumnya dan bergerak untuk memetakan lokasi.

Erdogan meminta agar 18 orang yang diklaim telah ditangkap otoritas Saudi untuk dibawa ke Istanbul dan diadili di sana.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) kemungkinan terlibat dalam upaya pembunuhan tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, jajarannya bakal melakukan serangkaian kebijakan. Termasuk memberikan sanksi.

Baca juga: Sebelum Tewas, Ini Kritikan Terakhir Khashoggi kepada Arab Saudi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com