Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Khashoggi Bikin Pelarian Saudi di Luar Negeri Ketakutan

Kompas.com - 22/10/2018, 21:03 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi ternyata membuat para penentang pemerintah Arab Saudi yang kini tinggal di pengasingan ketakutan.

Sebagian dari para pembangkang ini mengungkap, upaya pemerintah Saudi memancing mereka untuk datang ke kedutaan besar sebagai perangkap untuk memulangkan mereka ke Riyadh.

Omar Abdulaziz (27), seorang aktivis Saudi yang mengasingkan diri di Kanada, mengatakan bahwa awal tahun ini dia didekati seorang pejabat Saudi.

Baca juga: Imbas Kasus Khashoggi, Investor Asing Kabur dari Bursa Arab Saudi

Pejabat itu mendesaknya agar datang ke kantor kedutaan besar untuk mengambil paspor barunya.

"Mereka selalu mengatakan, urusannya hanya butuh waktu satu jam, ayo ikut kami ke kedutaan," ujar Omar menirukan ajakan pejabat itu.

Omar lari ke luar negeri setelah dia memarodikan kepemimpinan Saudi dan mengunggah video itu ke situs YouTube.

Merasa akan dijebak, Omar menolak pergi ke kantor kedutaan. Penangkapan dua saudaranya dan beberapa temannya di Saudi memperkuat kecurigaannya.

Pelarian lainnya, Abdullah Alaoudh, seorang cendekiawan Saudi yang kini tinggal di Georgetown, mengaku pernah mendapatkan pengalaman yang sama di Washington.

Tahun lalu, Abdullah mengajukan permohonan paspor baru di kedutaan besar Arab Saudi di Washington DC, dia malah diminta pulang ke negaranya untuk melengkapi sejumlah dokumen.

"Mereka menawarkan kepada saya 'surat jalan sementara' yang memungkinkan saya kembali ke Saudi," kata Abdillah.

"Saya tahu itu adalah jebakan jadi akhirnya saya biarkan paspor saya kedaluarsa," tambah dia.

Satu kesaksian lagi berasal dari Manal al-Sharif, seorang aktivis perempuan Saudi yang sekarang bermukim di Australia.

Manal mengatakan, dia nyaris tertangkap pada September tahun lalu ketika penasihat istana Saud al-Qahtani membujuknya agar datang ke kedubes Saudi di Canberra

"Jika bukan karena kemurahan Tuhan, saya mungkin menjadi salah satu korban," ujar Manal lewat akun Twitter-nya.

Lewat akun itu pula Manal mengunggah tangkapan layar percakapannya dengan Al-Qahtani, yang dipecat dari jabatannya terkait kasus kematian Khashoggi.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com