Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunangan Jamal Khashoggi Diberi Perlindungan 24 Jam oleh Polisi Turki

Kompas.com - 22/10/2018, 10:27 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

ISTANBUL, KOMPAS.com - Kasus kematian jurnalis asal Arab Saudi Jamal Khashoggi di gedung konsulat di Istanbul, hingga kini masih diselidiki oleh pihak berwenang Turki.

Otoritas Turki bahkan harus memberikan jaminan perlindungan kepada tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, yang dijaga oleh polisi selama 24 jam.

Seperti dilaporkan kantor berita Turki Anadolu Agency, Minggu (21/10/2018), Kantor Gubernur Istanbul telah memerintahkan perlindungan bagi Cengiz.

Demikian pernyataan dari sumber keamanan yang berbicara secara anonim kepada media.

Baca juga: Menlu Saudi: Pembunuhan Jamal Khashoggi adalah Operasi Kejahatan

Departemen Kepolisian Turki mendapat tugas khusus untuk melindungi Chengiz, yang saat ini merupakan mahasiswi studi strata-3 di Istanbul.

Melansir Straits Times, otoritas Turki tidak segera memberikan komentar terkait alasan pasti untuk memberikan jaminan keamanan kepada tunangan Khashoggi.

Sebelumnya, hari di mana Khashoggi lenyap pada 2 Oktober lalu, Cengiz menunggu tunangannya itu di luar gedung konsulat selama berjam-jam.

Ketika jurnalis tersebut tak kunjung keluar dari konsulat, dia langsung menghubungi pihak berwenang, seperti apa yang diminta oleh Khashoggi sebelumnya.

Setelah Saudi mengonfirmasi kematian Khashoggi karena pertikaian dengan orang-orang yang ditemuinya di dalam gedung, Chengiz mengeluarkan pernyataan melalui Twitter.

"Mereka telah menghilangkan jasadmu dari dunia ini, tapi senyumanmu akan tetap berada di dunia saya selamanya," kicaunya.

Dalam perkembangan terbaru, Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menyebut kematian sang jurnalis di gedung konsulat merupakan operasi kejahatan.

Baca juga: Trump Tuduh Saudi Berbohong soal Kematian Jamal Khashoggi

Dia menyangkal Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman atau pun dinas intelijen Saudi memiliki informasi sebelumnya tentang operasi tersebut.

"Ini merupakan operasi yang merupakan operasi kejahatan," katanya, seperti dikutip dari NBC News.

"Jelas ada kesalahan besar yang dibuat, dan apa yang menambah kesalahan itu adalah upaya untuk menutup-nutupinya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com