Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Saudi: Pembunuhan Jamal Khashoggi adalah Operasi Kejahatan

Kompas.com - 22/10/2018, 08:37 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com — Pemerintah Arab Saudi menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada keluarga jurnalis Jamal Khashoggi yang dinyatakan tewas.

Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan kepada Fox News, Minggu (21/10/2018), kematiannya di gedung konsulat Saudi di Turki merupakan "operasi kejahatan".

Dia menyangkal bahwa Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman ataupun dinas intelijen memiliki informasi sebelumnya tentang operasi tersebut.

Baca juga: Trump Tuduh Saudi Berbohong soal Kematian Jamal Khashoggi

"Ini merupakan operasi yang merupakan operasi kejahatan," katanya, seperti dikutip dari NBC News.

"Jelas ada kesalahan besar yang dibuat, dan apa yang menambah kesalahan itu adalah upaya untuk menutup-nutupinya," ucapnya.

"Ini tidak dapat diterima di pemerintahan mana pun," imbuhnya.

Pangeran Mohammed bahkan telah menyampaikan belasungkawa kepada putra sulung Khashoggi, Salah Khashoggi.

Jubeir mengatakan, Pemerintah Saudi memastikan mereka yang bertanggung jawab atas kematian sang jurnalis dapat dihukum dan mencegah peristiwa itu terulang kembali.

"Ini kesalahan yang buruk. Ini tragedi mengerikan. Belasungkawa kami menyertai mereka. Kami merasakan sakit mereka," katanya, seperti diwartakan Arab News.

Menurut dia, otoritas belum mengetahui rincian tentang bagaimana Khashoggi terbunuh atau di mana jasadnya berada sekarang.

Dia menjelaskan mengenai tim investigasi di Turki menemukan bukti yang bertentangan dengan laporan sebelumnya bahwa Khashoggi telah meninggalkan konsulat usai berkunjung pada 2 Oktober lalu.

Jubeir mengatakan, jaksa penuntut memutuskan laporan awal tersebut salah dan ada sesuatu yang terjadi berkaitan tindak kriminal.

Baca juga: Ini Tanggapan Negara di Dunia atas Pernyataan Saudi soal Kematian Jamal Khashoggi

Komentarnya terlontar usai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan mengungkap lebih lanjut hasil investigasi pada pekan ini.

Sementara itu, Gedung Putih menyatakan Erdogan dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump membahas kasus ini melalui sambungan telepon pada Minggu (21/10/2018).

Seperti diketahui, Saudi akhirnya menyebut jurnalis yang lenyap itu telah tewas di gedung konsulat di Turki akibat pertikaian. Namun, banyak pihak yang meragukan klaim tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com