Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi di China Tangkap Guru yang Hukum Putrinya di Sekolah

Kompas.com - 19/10/2018, 17:42 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber SCMP

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang kepala kepolisian di wilayah tengah China dicopot dari jabatannya setelah menahan seorang guru yang menghukum putrinya.

Sang guru bermarga He mengatakan, sekelompok polisi muncul di SD Yuhong, provinsi Hunan pada pukul 08.00 Selasa (16/10/2018) dan membawanya ke kantor polisi.

Setelah ditahan seharian, polisi kemudian membebaskan He pada sekitar pukul 15.00 di hari yang sama.

Baca juga: Pemerintah Myanmar Janji Usut Kekerasan Polisi terhadap Etnis Rohingya

Sehari sebelumnya, He menghukum putri wakil direktur kepolisian Zhuzhou di hadapan teman-temannya karena datang terlambat.

"Apa salah saya? Siapa yang memberi wakil kepala polisi wewenang sedemikian besar?" tanya He lewat akun WeChat-nya.

Guru perempuan itu menggambarkan pengalamannya ditahan di kantor polisi sebagai hari terburuk dalam hidupnya.

Di kantor polisi He langsung dibawa ke ruang interogasi. Bayangan ruang interogasi itu masih melekat di benak perempuan itu.

"Saya diawasi sepanjang hari. Tak ada yang memberi saya air minum atau makanan. Saya bekerja keras mengajar anak-anak. Mengapa saya diperlakukan seperti ini?" tambah dia.

Kisah yang menimpa He ini kemudian memicu kemarahan publik terkait perilaku petugas kepolisian.

Sementara itu, sang perwira polisi bermarga Zhao kini dibebastugaskan dan komite disiplin Partai Komunis setempat menggelar investigasi.

Perilaku buruk polisi di China bukan kali ini saja terjadi.

Awal bulan ini, seorang perempuan pengacara di kota Guangzhou mengklaim dirinya ditelanjangi polisi saat menuntut pembebasan kliennya.

Dua tahun lalu, seorang pria bernama Lei Yang tewas secara misterius di dalam tahanan polisi di Beijing.

Polisi mengatakan dia ditahan karena ketahuan tengah menyewa PSK dan tewas karena serangan jantung saat hendak melarikan diri.

Baca juga: Polisi Macedonia Melakukan Kekerasan, Polisi Yunani Hanya Menonton

Namun, hasil investigasi menunjukkan pria itu tewas karena dicekik dan diinjak-injak.

Sayangnya, lima polisi yang terlibat kasus ini lolos dari hukum karena kesalahan mereka dianggap terlalu ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com