Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin: Penembakan Massal di Crimea Efek dari Insiden Tragis di AS

Kompas.com - 19/10/2018, 07:17 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

SOCHI, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menilai penembakan massal di sebuah sekolah di Crimea pada Rabu (17/10/2018) sebagai dampak dari globalisasi dan keberlanjutan dari tren "Negeri Paman Sam".

"Ini merupakan hasil dari globalisasi. Di media sosial, internet, kita menyaksikan itu terbentuk di seluruh masyarakat," katanya, Kamis (18/10/2018), seperti diwartakan AFP.

"Semuanya berawal dengan kejadian tragis di sekolah-sekolah di Amerika Serikat," ucapnya.

Baca juga: Alur Penembakan Massal di Crimea Mirip Teror Columbine pada 1999

"Kita tidak cukup menciptakan konten online untuk kaum muda. Ini yang mendorong tragedi semacam itu," imbuhnya.

Vladislav Roslyakov (18) melepaskan tembakan di sekolah teknik di Kerch, sebuah kota di semenanjung Crimea. Dia bunuh diri setelahnya, sementara lebih dari 40 orang terluka.

Di media sosial, banyak yang membandingkan aksi penembakan tersebut mirip dengan insiden yang terjadi di SMA Columbine di AS pada 1999, yang merenggut 13 nyawa.

Dalam foto yang beredar di internet, Roslyakov mengenakan kaus yang sama dengan Eric Harris, salah seorang pelaku pembantaian Columbine.

Sementara itu, mantan kekasih pelaku penembakan yang menewaskan 20 orang di sekolah di Crimea menyatakan, pelaku beraksi atas dorongan balas dendam terhadap bullying.

Baca juga: Putin Sebut Penembakan di Crimea Tragedi untuk Bangsa Rusia

"Dia kehilangan kepercayaan pada orang lain saat teman-teman sekelasnya mulai mempermalukan dia karena berbeda," kata perempuan usia 15 tahun bernama Zlata kepada Russia Today.

"Vladislav selalu bercerita tentang seringnya dia berkelahi dengan orang-orang di sekitarnya," ujarnya.

Gadis itu putus dengan Roslyakov sebelum terjadinya penembakan massal. Namun, dia mengaku mantannya itu tertarik dengan hal-hal terkait menembak.

"Saya minta maaf kepada orang-orang yang ditembak, dan saya sangat berduka karena dia bunuh diri. Dia merupakan teman yang sangat baik," ucapnya.

Baca juga: Aksi Penembakan di Sebuah Sekolah di Crimea, 18 Tewas

Aksi penyerangan oleh pelajar yang tidak puas dengan sekolah dan perguruan tinggi pernah menjadi berita utama sebelumnya di Rusia.

Pada Januari lalu, seorang siswa menyerang guru dan teman-teman sekolahnya dengan kapak di Siberia. Dia juga berupaya membakar gedung sekolah.

April 2018, pelajar menikam guru dan seorang murid lainnya di Pegunungan Ural dan kemudian membakar ruang kelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com