Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Usia 40 Tahun, Wanita Ini Telah Melahirkan 44 Anak

Kompas.com - 18/10/2018, 12:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KAMPALA, KOMPAS.com - Seorang perempuan di Uganda mendapat gelar sebagai perempuan paling subur karena telah melahirkan 44 anak di umur 40 tahun.

Berasal dari desa Kabimbiri di Distrik Mukono, Mariam Nabatanzi telah melahirkan enam anak kembar, empat kembar tiga, serta tiga kembar empat.

Dilansir Oddity Central Rabu (17/10/2018), dari 44 anak yang dilahirkannya, 38 di antaranya masih hidup hingga saat ini.

Baca juga: Kisah Anita Melahirkan Bayinya Sesaat Sebelum Gempa dan Tsunami Palu

Kepada harian Uganda Daily Monitor, Nabatanzi menceritakan kisah pilunya. Di usia 12 tahun, dia harus menikah dengan pria yang umurnya lebih tua 28 tahun.

Dia terpaksa menikah untuk menghindari ibu tirinya yang berusaha membunuhnya. Namun, si suami kerap menyiksanya jika mengucapkan sesuatu yang tak disukai.

Pada 1994 saat berusia 13 tahun, dia melahirkan anak kembar pertamanya. Dua tahun kemudian, dia melahirkan kembar tiga dan dua tahun berikutnya, kembar empat.

Nabatanzi mengaku tidak merasa aneh dengan banyaknya anak kembar dengan yang dia lahirkan. Sebabnya, si ayah mempunyai 45 anak dari perempuan berbeda.

Selain dirinya, terdapat anak kembar hingga kembar lima. Di kehamilan keenamnya, Nabatanzi telah melahirkan 18 orang anak.

Perempuan yang awalnya memimpikan punya enam anak itu lantas ke rumah sakit dan hendak mengikuti program kontrasepsi.

Namun setelah menjalani beberapa tes, dokter kandungan memintanya tak melakukan kontrasepsi karena bisa mengancam nyawanya.

Dokter Ahmed Kikomeko dari Rumah Sakit Umum Kawempe menjelaskan, tindakan kontrasepsi tidak hanya mengancam sistem reproduksi Nabatanzi, namun juga hidupnya.

"Saya diminta untuk membiarkan siklus saya. Namun saya sempat mencoba Peralatan Inter Uterine (IUD). Namun saya malah muntah tak henti-hentinya dan koma satu bulan," kenang Nabatanzi.

Di usia 23 tahun, Nabatanzi telah melahirkan 25 anak. Dia kembali ke rumah sakit dan meminta agar tak lagi punya anak.

Namun oleh rumah sakit, dia diberi tahu tak ada yang bisa dilakukan karena sel telur Nabatanzi masih sangat tinggi.

Dokter Charles Kiggundu dari Rumah Sakit Mulago Kampala berkata, dia meyakini kesuburan Nabatanzi yang begitu ekstrem merupakan faktor genetik.

Baca juga: Korban Bencana Sulteng Melahirkan Bayi Kembar Tiga di Makassar

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com