Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diancam Pembunuhan, Mantan Ratu Kecantikan Irak Kabur ke Jordania

Kompas.com - 09/10/2018, 20:06 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

BAGHDAD, KOMPAS.com - Seorang mantan ratu kecantikan Irak mengatakan, dia harus pergi ke Jordania setelah mendapat ancaman pembunuhan.

Ancaman itu diterimanya usai seorang modek Irak, Tara Fares ditembak mati di jalanan kota Baghdan bulan lalu.

Shimaa Qasim Abdulrahman, yang memenangkan kontes Miss Iraq pada 2015, mengklaim bahwa dia berulang ISIS mengancam akan menculiknya jika dia menolak bergabung.

Baca juga: Bintang Instagram Irak Tewas Ditembak di Dalam Mobilnya

Selama ini dia mengabaikan ancaman itu tetapi akhirnya memutuskan pergi ke Jordania tak lama setelah Tara Fares (22) ditembak mati pada 27 September lalu.

Kematian Tara Fares terjadi setelah nasib serupa menimpa tiga perempuan lainnya. Dua di antaranya adalah para ahli kecantikan dengan lingkaran pergaulan yang sama dengan Fares.

Kepada situs berita Rudaw News, Shimaa mengatakan, serangkaian pembunuhan itu menjadi pemicu keputusannya meninggalkan Irak.

"Saya diancam akan dibunuh. Nyawa saya dalam bahaya. Pembunuhan ini amat menakutkan saya. Saya tak nyaman lagi tinggal di Irak. Itulah sebabnya saya meninggalkan Irak dan memilih Jordania," kata dia.

"Mereka mengatakan akan membunuh saya. Awalnya saya mempertimbangkan untuk tinggal di Erbil, tetapi situasinya belum tepat," tambah Shimaa merujuk ibu kota Kurdistan.

Shimaa mengatakan, dia amat ketakutan sehingga tak berani meninggalkan kediamannya.

"Selama beberapa hari terakhir saya berada di Baghdad dan tidak berani keluar rumah. Saya amat ketakutan bahkan saat berada di rumah," paparnya.

"Apa perbedaan antara ancaman serius dan sekadar menakut-nakuti?" ujar sang ratu kecantikan.

Sebagian kalangan menduga rangkaian pembunuhan itu terkait sebuah kelompok ultrakonservatif yang mengincara para perempuan yang dianggap melanggar norma tradisional dan agama.

Tak lama setelah pembunuhan Tara Fares, Shimaa mengunggah sebuah video penuh air mata ke YouTube.

Dalam video itu dia mengatakan, perempuan di Irak diperlakukan jauh lebih buruk dibandingkan "ayam yang akan disembelih" dan dia diancam akan mendapatkan nasib yang sama.

"Mereka membunuh banyak orang di siang hari. Saya tak bisa berdiam diri dan  menunggu untuk dibunuh,"
Shimaa menegaskan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com