Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Dapat Izin untuk Geledah Konsulat Arab Saudi di Istanbul

Kompas.com - 09/10/2018, 17:45 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi telah mengizinkan aparat keamanan Turki menggeledah kantor konsulatnya di Istanbul terkait hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi.

"Pemerintah Saudi mengatakan, mereka terbuka untuk bekerja sama dan pencarian bisa dilakuan di kantor konsulat," demikian Kementerian Luar Negeri Turki, Selasa (9/10/2018).

Pemerintah Turki, Senin (8/10/2018), mencari izin untuk menggeledah kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk memastikan keberadaan jurnalis Jamal Khashoggi yang hilang pekan lalu.

Baca juga: Trump Angkat Bicara Soal Hilangnya Jurnalis Saudi di Istanbul

Permintaan Ankara ini diajukan setelah kementerian luar negeri memanggi duta besar Arab Saudi untuk kedua kalinya pada Jumat (5/10/2018), terkait hilangnya kontributor The Washington Post itu.

Sumber diplomatik Turki mengatakan, duta besar Saudi sudah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Sedat Onal.

"Duta besar diberitahu bahwa kami meminta kerja sama penuh dalam investigasi ini," ujar sumber itu. Sementara itu, para pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung konsulat Saudi sambil membawa spanduk berbunyi "kami tidak akan pergi tanpa Jamal Khashoggi".

Tawakkol Karman, aktivis Yaman dan peraih Nobel Perdamaian 2011, mengatakan bahwa jika kabar Khashoggi tewas dibunuh benar adanya maka itu merupakan sebuah kejahatan yang amat buruk.

"Membunuh dia sama dengan membunuh kami. Kebijakan ini merupakan sebuah kebijakan teror. Tak ada bedanya antara teror yang dilakukan negara dan teror lainnya," ujar Tawakkol.

Pekan lalu, Khashoggi pergi ke konsulat Saudi untuk mengambil sejumlah dokumen yang diperlukan untuk menikahi tunangannya yang asal Turki.

Kepolisian Turki mengatakan, setelah masuk ke dalam gedung konsulat Jamal Khashoggi tak terlihat meninggalkan bangunan tersebut.

Belakangan muncul kabar pria berusia 59 tahun itu sudah dibunuh di dalam gedung konsulat. Tuduhan ini dibantah dan disebut sebagai tak berdasar.

Sebelumnya, kepada Bloomberg di Riyadh putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, siap membantu aparat Turki yang akan melakukan pencarian di gedung milik Saudi itu.

"Kami akan mengizinkan mereka masuk dan melakukan pencarian. Jika mereka meminta izin, tentu saja kami akan mengizinkan. Kami tak menyembunyikan sesuatu," kata Pangeran Salman pada Jumat (5/10/2018).

Baca juga: Erdogan Minta Bukti Jurnalis Arab Saudi Telah Tinggalkan Konsulat di Istanbul

Sebagai jurnalis, Jamal Khashoggi dikenal amat kritis terhadap kebijakan sang pangeran dan intevensi Saudi dalam Perang Yaman.

Khashoggi bahkan pernah membandingkan pangeran berusia 33 tahun itu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kolomnya di harian The Washington Post pada November 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com