Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Ingin Paus Fransiskus Berkunjung Ke Korut

Kompas.com - 09/10/2018, 16:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara (Korut) meminta agar Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus bersedia mengunjungi negaranya.

Permintaan tersebut itu disampaikan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in jelang kunjungannya ke sejumlah negara Eropa.

Diwartakan AFP Selasa (9/10/2018), kunjungan Moon bakal berlangsung selama sembilan hari, dimulai pada Sabtu (13/10/2018) meliputi Perancis, Italia, serta Vatikan.

Baca juga: Presiden Korsel: Kim Jong Un Bakal Bertemu Putin dan Xi Jinping

Juru bicara kepresidenan Kim Eui-kyeom berujar, presiden berusia 65 tahun itu bakal berkunjung ke Vatikan pada 17-18 Oktober.

"Selama kunjungan tersebut, Presiden Moon bakal menyampaikan permintaan Pemimpin Kim kepada Paus Fransiskus agar bersedia mengunjungi Pyongyang,' terang Kim.

Permintaan itu muncul setelah Moon bertemu dengan Kim di Pyongyang pada 18 September, di mana pertemuan itu menjadi yang ketiga sepanjang 2018 ini.

Moon datang ke ibu kota Korut itu ditemani Uskup Agung Korsel Hyginus Kim Hee-jong. Dalam pertemuan, Kim mendesak Uskup Hyginus agar Vatikan tahu dia berniat membangun perdamaian.

Sejak pidatonya di Tahun Baru 1 Januari lalu, pemimpin yang berkuasa di Korut sejak 2011 itu melakukan segala langkah untuk membuka diri terhadap dunia.

Selain menggelar pertemuan dengan Moon, Kim juga bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Singapura di 12 Juni.

Saat bertemu, Kim mengutarakan niatnya menurunkan tensi militer di Semenanjung Korea. Namun tetap samar ketika didesak menjabarkan proses denuklirisasi.

Kebebasan beragama dijamin oleh konstitusi di Korut. Namun kegiatan keagamaan diawasi secara ketat, dan bisa dilarang jika tak sesuai peraturan.

Di awal abad ke-20 sebelum adanya pembagian dua Korea, Pyongyang adalah pusat penyebaran agama Kristen, dan dijuluki Yerusalem dari Timur.

Namun pendiri Korut Kim Il Sung melihat agama Kristen merupakan ancaman bagi pemerintahannya, dan berusaha membasminya dengan eksekusi dan kerja paksa.

Sejak saat itu, rezim Kim mengizinkan gereja untuk melaksanakan program kemanusiaan di sana. Namun hubungan langsung dengan Vatikan tak terjadi.

Ketika berkunjung ke Korsel pada 2014, Paus Fransiskus menggelar misa khusus yang didedikasikan untuk proses reunifikasi Korea.

Baca juga: Kim Jong Un Difavoritkan Jadi Peraih Nobel Perdamaian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com