Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersafari di Kenya, Topi Melania Trump Jadi Kontroversi

Kompas.com - 06/10/2018, 20:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NAIROBI, KOMPAS.com - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Melania Trump menuai kontroversi dengan penampilannya ketika bersafari di Kenya.

Diwartakan The Guardian Jumat (5/10/2018), Melania mengenakan topi dan pakaian putih ketika bersafari di Taman Nasional Nairobi.

Baca juga: Kunjungi Kenya, Melania Trump Beri Makan Bayi Gajah dan Bersafari

Pelindung kepala bernama helm pith, dinamakan demikian karena dulunya dibuat dari bahan sholapith, menjadi kontroversi karena merupakan simbol kolonialisme.

Topi tersebut dipakai oleh para penjelajah Eropa ketika berkelana di negara Asia seperti India maupun Timur Tengah serta Afrika di Abad ke-19.

Gentleman's Gazette memberitakan, topi itu menjadi populer di kalangan warga sipil kulit putih yang berkunjung ke daerah kolonial pada dekade 1930-an.

Topi itu kemudian diadopsi oleh anggota militer, dan menjadi simbol status dan penindasan. Topi itu kadang dipakai turis yang tidak peka dengan isu itu tatkala mengunjungi Afrika.

"Topi dulunya dipakai penjajah. Tidak cocok dengan kami sebagai orang Afrika. Siapa yang menasihati Anda memakai topi demikian?" kata Pauleen Mwalo yang notabene warga Nairobi.

Sementara sejarawan Universitas St Lawrence Matt Cartenuto menjabarkan Melania seperti memamerkan kapas dari Alabama namun dengan seragam Konfederasi.

"Dia sukses mendapatkan tiga hal. gajah (elephants), yatim piatu (orphans), maupun helm putih," sindirnya melalui kicauan di Twitter.

Sementara netizen lain menyebut perempuan 48 tahun itu mencoba meniru gaya aktris Meryl Streep di film Out of Africa yang berasal dari buku Karen Blixen.

Kunjungan Melania ke Ghana, Malawi, Kenya, dan Mesir tidak saja fokus dengan isu pendidikan, kesejahteraan anak, pariwisata maupun konservasi alam liar.

Pengamat juga melihat kunjungan tersebut bertujuan untuk memulihkan hubungan antara AS dengan negara Afrika atas ucapan maupun tindakan suaminya, Presiden Donald Trump.

2017 lalu, Trump menyebut adanya sebuah negara yang tak eksis bernama Nambia. Januari, dia menuai kritik karena menyebut negara Africa shithole (busuk).

Baca juga: Di Ghana, Melania Trump Kunjungi Bekas Benteng Perdagangan Budak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com