Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sputnik 1, Satelit Pertama Dunia yang Meluncur ke Angkasa

Kompas.com - 04/10/2018, 17:28 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Radio berbunyi "bip-bip " ketika menangkap radar dari angkasa luar. Bunyi ini menandakan kabar satelit telah mencapai orbitnya. Dunia gempar. Inovasi dilakukan Uni Soviet yang berhasil meluncurkan satelit.

Satelit yang diciptakan oleh Uni Soviet menjadi satelit "pertama" dunia yang diluncurkan ke angkasa luar. Kabar ini membuat Amerika Serikat segera berbenah untuk segera melakukan peluncuran satelitnya.

Keberhasilan misi Rusia itu secara mendasar memiliki kemungkinan untuk mempelajari lebih banyak mengenai tata surya dan bumi.

Meluncur pertama

Tepat pada 4 Oktober 1957, satelit dengan julukan "Sputnik 1" itu diluncurkan ke angkasa luar oleh Uni Soviet melalui sebuah peluncur luar angkasa Kosmodrom Baykonur, Kazakhstan.

Walaupun terletak di negara luar, pengelolaan dan penjagaan Kosmodrom Baykonur masih berada di bawah kendali Uni Soviet.

Dilansir dari Harian Kompas 4 Oktober 1987, Sputnik 1 meluncur dengan rocket R.7 yang merupakan modifikasi SS-6 Sapwood rudal balistik antarbenua milik Soviet.

Sputnik diperkuat baterai seng perak yang dirancang untuk beroperasi selama dua minggu, tapi ia tetap mengirim sinyal selama 22 hari. Ketika mengorbit memancarkan sinyal "bip" berkelanjutan yang dapat didengar oleh operator radio di seluruh dunia.

Melalui itu, umat manusia telah melalui ambang batas pemikirannya karena bisa mengorbitkan satelit guna menunjang ilmu pengetahuan. Uni soviet mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai negara yang pertama dalam pengetahuan mengenai antariksa.

Pencapaian luar biasa ini secara luas diartikan dengan memulai "balap angkasa" atau space race lanjutan antara Amerika Serikat dan Rusia untuk menjadi negara pertama yang mendaratkan astronot di bulan dan mendominasi eksplorasi ruang angkasa.

Satelit buatan manusia pertama ini memiliki satu kekuatan sumber daya yang mampu menghasilkan sinyal durasi 0,4 detik pada band 7 dan 15. Empat antena dikerahkan pada sudut 35 derajat untuk mengirimkan sinyal menuju bumi.

Satelit berwujud bola alumunium bergaris tengah 58 sentimeter dan memiliki berat 83,6 kilogram untuk mengukur kerapatan dan suhu di sepanjang orbit yang dilaluinya.

Sputnik 1 mengorbit pada ketinggian 227 kilometer pada titik terdekat dan 941 kilometer pada titik terjauh bumi.

Selain itu, peluncuran bersejarah ini untuk mengumpulkan data mengenai konsentrasi elektron yang terdapat du ionosfer bumi.

Belum genap satu tahun, pada 3 November 1957, Sputnik 2 diluncurkan. Dilansir dari Britannica, Sputnik 2 membawa anjing sebagai makhluk hidup pertama yang terbang ke angkasa dan mengorbit di bumi.

Misi Sputnik lainnya dengan untuk melakukan percobaan pada berbagai hewan untuk menguji sistem pendukung kehidupan pesawat ruang angkasa.

Pada akhirnya, satelit pertama dunia terbakar di atmosfer pada 4 Januari 1958.

 ...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com