Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Sebut Skripal sebagai Pengkhianat Negara

Kompas.com - 04/10/2018, 11:03 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir menyebut mantan agen Rusia Sergei Skripal sebagai seorang pengkhianat negara.

Skripal dan putrinya, Yulia, menjadi korban serangan racun saraf novichok di Salisbury, Inggris, pada Maret lalu.

Namun, Rusia menyangkal tuduhan terlibat dalam upaya peracunan terhadap Skripal, yang disebut Inggris dilakukan oleh intelijen militer Rusia.

Baca juga: Racuni Skripal, Dua Terduga Mata-mata Rusia Menyamar Jadi Pebisnis

"Dia hanyalah seorang mata-mata, pengkhianat terhadap negara," katanya, Rabu (3/10/2018).

"Dia ditangkap, dihukum, menghabiskan lima tahun di penjara. Kita membiarkannya pergi, dia pergi dan terus bekerja sama, memberikan konsultasi untuk layana keamanan (asing)," ucapnya, seperti dikutip AFP.

Mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal. (AP Photo via The Times) Mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal. (AP Photo via The Times)
BBC mewartakan, Skripal merupakan mantan petugas intelijen Rusia, yang ditangkap pada 2004 dan diadili atas tindakan pengkhianatan tingkat tinggi oleh pengadilan militer Rusia.

Pihak berwenang menuduhnya sebagai agen ganda yang berbagi rahasia negara Rusia dengan MI6 dari Inggris.

Dia mengakui perbuatannya dan dihukum 13 tahun penjara.

Namun, pada 2010, dia menerima pengampunan dan dibebaskan ke Inggris sebagai bagian dari program pertukaran.

"Saya melihat beberapa rekan mendorong teori, Skripal merupakan aktivis hak asasi manusia," ucap Putin.

Skripal dan putrinya berhasil lolos dari maut usai terkena paparan racun saraf novichok. Namun, perempuan Inggris bernama Dawn Strugess yang turut terpapar racun saraf setelahnya, justru tak bisa diselamatkan.

Baca juga: Rusia Tantang Balik Inggris untuk Buktikan Tak Terlibat Racuni Skripal

Meski menyebut Skripal sebagai pengkhianat, Putin menyatakan pemerintah Rusia tidak harus meracuninya demikian.

"Tidak seorang pun yang perlu meracuninya orang lain di sana (Inggris)," katanya.

Sejauh ini, pemerintah Inggris merilis identitas dua pria asal Rusia sebagai pelaku utama upaya peracunan terhadap Skripal dan putrinya.

Mereka adalah Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. Kedua pria itu mengklaim, hanyalah turis yang mengunjungi Salisbury.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com