Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Najib Razak Frustrasi Sering Dijadikan Kambing Hitam

Kompas.com - 03/10/2018, 17:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengungkapkan rasa frustrasi karena sering dijadikan kambing hitam.

Dalam unggahannya di Facebook dikutip Straits Times Rabu (3/10/2018), Najib menuturkan banyak sekali tuduhan liar yang dialamatkan kepadanya.

Baca juga: Istri Najib Ditahan KPK Malaysia, Bakal Didakwa Pasal Pencucian Uang

"Saat ini, sangat gampang menggunakan kata 'salah Najib'," kata PM yang berkuasa pada periode 2009-2018 tersebut.

Dia mencontohkan jika harga naik maka semua adalah salahnya. "Jika Manchester United kalah? Salah Najib. Kalian terlambat kerja karena hujan? Salah Najib juga," keluhnya.

Keluhan itu muncul setelah mantan PM berusia 65 tahun itu dituduh menawarkan uang kepada tujuh pelaku pembunuhan Wakil Jaksa Penuntut Anthony Kevin Morais.

Dalam tuduhan tersebut, Najib dilaporkan bakal menyerahkan 3,5 juta ringgit, sekitar Rp 12,7 miliar, kepada para pelaku agar mengaku bersalah.

Najib menjelaskan tuduhan kali ini sangatlah konyol. Apalagi setelah muncul penjelasan dari Komisi Anti-korupsi Malaysia (MACC).

Ketua Komisioner MACC MOhd Shukri Abdull menyanggah pembunuhan yang terjadi di 2016 itu tidak ada hubungannya dengan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

"Penjelasan itu seharusnya sudah cukup untuk menjelaskan tuduhan yang dilakukan media bernama Sarawak Report," terang dia.

Najib juga menuduh koalisi penguasa saat ini, Pakatan Harapan, telah melakukan propaganda yang bertujuan menggiring publik untuk membencinya.

Skandal yang juga diselidiki Amerika Serikat (AS) itu menjungkalkan Najib dan koalisi Barisan Nasional dalam pemilihan umum Malaysia 9 Mei lalu.

Mahathir Mohamad yang naik menjadi PM mengatakan bakal membuka kasus itu. Sejauh ini, Najib telah dua kali ditahan dan dihadirkan ke pengadilan untuk dibacakan dakwaannya.

Baca juga: Najib Razak: Saya Bukan Pencuri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com