Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bercanda dengan Pamannya, Bocah Malaysia Malah Terjebak di Mesin Cuci

Kompas.com - 03/10/2018, 14:36 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Asia One

RAWANG, KOMPAS.com - Masa kanak-kanak memang dipenuhi berbagai kegiatan bermain yang menghibur. Orang dewasa pun bersedia melakukan apa pun untuk menyenangkan hati anak-anak, termasuk dengan "prank".

Namun, aksi prank atau lelucon bisa saja berakhir buruk seperti yang dialami seorang bocah laki-laki di Malaysia.

Asia One mengabarkan pada Rabu (3/10/2018), prank terjadi pada gerai laundry 24 jam di Taman Sentosa, Selangor, pada Selasa tengah malam lalu.

Baca juga: Bunuh Kucing Pakai Mesin Pengering, Dua Pria Malaysia Ditangkap

Bocah itu bersama ibunya dan pamannya di gerai laundry. Pamannya memutuskan untuk bergurau dengan memasukkan bocah tersebut ke dalam salah satu mesin cuci.

Bukannya berakhir dengan kegembiraan, bocah itu malah terjebak di dalam mesin cuci karena pintunya terkunci.

Bocah berusia sekitar empat atau lima tahun tersebut terjebak di mesin cuci selama beberapa menit. Kemudian karyawan dari restoran terdekat yang berupaya mengeluarkannya.

Peristiwa itu direkam dalam video berdurasi 2 menit 45 detik yang kemudian menjadi viral di media sosial. Pemilik gerai laundry, Hazmal Hassan, mengaku terkejut dengan peristiwa tersebut.

"Ini pertama kali saya melihat insiden kejam di sini," ucapnya.

Dia membuat laporan kepada polisi karena mesin cucinya seharga 3.000 ringgit atau sekitar Rp 10,9 juta menjadi rusak.

"Bagi orangtua yang membawa anak-anak, mohon untuk mengawasi mereka, sebab bisa saja mereka berpikir ini taman bermain dan tempat untuk petak umpet," katanya.

Baca juga: Main Petak Umpet, Bocah 3 Tahun Tewas Terjebak di Dalam Mesin Cuci

Bulan lalu, insiden yang berkaitan dengan kekejaman di gerai laundry juga pernah terjadi .

Dua pria melempar seekor kucing hamil di mesin pengering dengan koin di Taman Gombak Ria, dekat Kuala Lumpur. Kucing ditemukan mati, setelah disiksa dalam mesin yang menyala.

Para pelaku berhasil ditangkap dan diseret ke pengadilan. Mereka mengaku melakukan perbuatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Asia One


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com