Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat yang Dikirim ke Trump Disita, Diduga Beracun

Kompas.com - 03/10/2018, 11:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan telah menyita surat misterius yang dikirimkan kepada Presiden Donald Trump.

Kantor berita AFP memberitakan pada Rabu (3/10/2018), Secret Service menyita "amplop mencurigakan" yang dikirim pada Senin (1/10/2018).

Baca juga: Buka Surat Berisi Bubuk Putih, Menantu Trump Dibawa ke Rumah Sakit

"Surat itu kami sita sebelum mencapai Gedung Putih," demikian penjelasan Secret Service. Pada hari yang sama, dua paket dengan tujuan Pentagon juga disita.

Seorang pejabat pertahanan anonim mengemukakan, dua paket itu hendak dikirim menuju Menteri Pertahanan James Mattis dan Kepala Angkatan Laut John Richardson.

Juru bicara Pentagon Chris Sherwood menjelaskan penyelidik mengenali salah satu paket itu, dan diduga mengandung racun ricin.

"Kami masih menunggu konfirmasi apakah paket yang disita dari Pentagon ataupun Gedung Putih itu benar mengandung ricin," tutur Sherwood.

Diproduksi dari tanaman jarak, ricin adalah racun mematikan yang bakal bereaksi dalam beberapa menit jika terhirup, tertelan, maupun disuntik.

Ricin adalah racun yang 6.000 kali lebih mematikan daripada sianida, dan sejauh AFP melaporkan belum ditemukan penangkalnya.

Racun itu bisa menyebabkan mual, muntah-muntah, pendarahan dalam, dan kesulitan bernapas. Korban bisa meninggal karena kegagalan organ maupun sistem pernapasan.

Juru bicara Pentagon lainnya, Kolonel Rob Manning, menuturkan, surat-surat yang disita dari Trump dan Pentagon ditempatkan di ruangan khusus.

Fasilitas penerimaan surat berlokasi di sekitar kawasan Pentagon, dan setiap tahun petugas memindai dan memeriksa sekitar 500.000 surat.

Sebelumnya, dua orang di Houston, Texas, harus dirawat di rumah sakit karena terpapar sebuah bubuk putih misterius yang ditemukan ke surat untuk Senator Ted Cruz.

Baca juga: Tersangka Pelaku Serangan Racun Novichok Mengaku ke Inggris sebagai Turis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com