Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Spanyol Bongkar Proses Radikalisasi di 17 Penjara

Kompas.com - 02/10/2018, 19:41 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

MADRID, KOMPAS.com - Kepolisian Spanyol berhasil membongkar sebuah kelompok yang diduga melakukan indoktrinasi dan merekrut calon teroris di 17 penjara.

"Polisi menanyai 25 narapidana di penjara berbeda yang diduga merupakan anggota ISIS yang bertugas untuk meradikalisasi narapidana," demkikian Kementerian Dalam Negeri Spanyol, Selasa (2/10/2018).

Sebagian besar narapidana yang diperiksa berkebangsaan Maroko atau warga Spanyol keturunan Maroko. Sisanya adalah warga Spanyol dan Denmark.

Baca juga: Media Sosial Berperan Penting dalam Proses Radikalisasi

Jarinag ini, yang terdiri atas para tahanan yang teradikalisasi di balik jeruji besi, juga berupaya membentuk persatuan narapidana kasus terorisme yang dinamai "Front Penjara".

Kemendagri Spanyol tidak memberikan rincian terkait kegiatan kelompok ini tetapi sumber-sumber unit anti-terorisme mengatakan, kelompok tersebut tidak memiliki rencana konkrit untuk melakukan serangan.

Kelompok ini hanya mencoba untuk membangun rasa ingin melawan terhadap para petugas penjara.

Hal lain adalah, beberapa anggota kelompok ini sebenarnya akan dibebaskan dalam waktu dekat.

"Meski investigasi dimulai dengan fokus pada seorang narapidana di satu penjara, tetapi nyatanya kegiatan ilegal ini ada di 17 penjara," tambah Kemendagri.

"Ini berarti 55 persen dari seluruh penjara yang menampung para narapidana kasus-kasus terorisme," masih Kemendagri Spanyol.

Baca juga: Australia Bangun Penjara Terpidana Ekstremis untuk Atasi Radikalisasi

Sejumlah studi internasional menunjukkan radikalisasi di dalam penjara menjadi masalah tersendiri di berbagai negara mulai dari Inggris hingga Amerika Serikat.

Para pemuda rapuh yang masuk penjara dan jauh dari keluarga di masa-masa sulit, menjadi sasaran empuk untuk direkrut para anggota kelompok radikal.

...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com