Satu Jenazah Ditemukan pada Pesawat Air Niugini yang Mendarat di Laguna

PALIKIR, KOMPAS.com - Seorang penumpang maskapai Air Niugini ditemukan dalam kondisi tewas, setelah pesawat itu mendarat di laguna Chuuk, Federasi Mikronesia pada Jumat lalu.

Melansir ABC News, maskapai Papua Niugini itu sebelumnya menyatakan, seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 47 orang berhasil dievakuasi dari pesawat Boeing 737-800.

Manajemen Air Niugini dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (29/9/2018) mengakui seorang penumpangnya hilang.

Baca juga: Satu Penumpang Hilang Usai Pesawat Air Niugini Mendarat di Laguna

Kemudian pada Minggu (30/9/2018), perusahaan menyatakan penumpang lain mengonfirmasi pria tersebut telah dievakuasi dan terlihat di perahu penduduk sekitar, yang membantu proses penyelamatan.

Pada Senin (1/10/2018) malam, CEO Air Niugini Tahawar Durrani mengatakan, pria yang dinyatakan hilang itu ditemukan oleh para penyelam dalam kondisi tak bernyawa.

"Dengan kesedihan mendalam, saya mengonfirmasi mayat seorang pria ditemukan penyelam hari ini, saat mereka melakukan pecarian lebih lanjut P2-PXE dan area sekitarnya di laguna Chuuk," ucapnya seperti dikutip dari AFP.

Pemerintah Mikronesia menyatakan, penyelam Angkatan Laut AS mengambil jenazah itu dari pesawat. Sejauh ini, otoritas tidak menyebut lebih rinci tentang identitas korban.

Kini, tim investigasi dari Federasi Mikronesia bekerja sama dengan otoritas Papua Niugini dan AS untuk menyelidiki pemicu kecelakaan terbut.

"Rencana sedang dilakukan untuk memulihkan kotak hitam dari pesawat yang tenggelam," demikian pernyataan otoritas.

Baca juga: Pesawat Air Niugini Mendarat di Laguna, Semua Penumpang dan Kru Selamat

Penyelidikan awal mengungkap, kru Air Niugini pada Jumat (28/9/2018) telah mendapat informasi tentang cuaca buruk dan hujan lebat sehingga mengurangi jarak pandang saat insiden itu terjadi.

Seperti diketahui, pesawat milik Air Niugini berusaha mendarat di bandara Weno di Mikronesia pada Jumat pagi, namun bablas hingga mencapai laguna Chuuk.

Kecelakaan itu menyebabkan 9 orang terluka, dengan 4 di antaranya berada dalam kondisi kritis.