Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Malaysia: Tak Ada Dukungan bagi Aung San Suu Kyi

Kompas.com - 01/10/2018, 13:08 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia menyatakan tidak akan lagi memberikan dukungannya kepada pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, terkait penanganan krisis Rohingya.

Melansir Straits Times pada Senin (1/10/2018) Perdana Menteri Malaysia menilai, Suu Kyi telah berubah sehingga menghilangkan kepercayaannya.

"Dia tidak ingin mengatakan apa pun terkait aksi yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap Rohingya," ucapnya dalam wawancara dengan media Turki, TRT World, Sabtu lalu.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Bela Vonis Penjara untuk Dua Jurnalis Reuters

Mahathir menyebut, ketika Suu Kyi menjadi tahanan rumah, Malaysia menyerukan agar dia dibebaskan.

Pria berusia 93 tahun itu kecewa karena ketika dia menulis surat untuk Suu Kyi, tak ada balasan kepadanya.

"Kami telah mengeluhkan kepada dunia mengenai perlakuan terhadap Rohingya. Faktanya, kami menerima cukup banyak orang Rohingya di negara kami," katanya.

Di Sidang Umum PBB pada Sabtu (28/9/2018), dia berbicara atas nama penderitaan warga etnis Rohingya di Myanamr, yang kini banyak mengungsi ke Bangladesh.

Mahathir juga mempertanyakan dunia karena berdiam diri dalam pembantaian terhadap Rohingya.

Seperti diketahui, beberapa negara juga mengkritik sikap Suu Kyi dalam menanggapi krisis Rohingya.

Baca juga: Kanada Cabut Gelar Warga Negara Kehormatan Pemimpin Myanmar

Kanada bahkan telah mencabut warga negara kehormatan bagi peraih Penghargaan Nobel Perdamaian padan 1991 tersebut.

Meski seruan untuk menarik kembali penghargaan itu, komite Nobel tidak bisa melakukannya.

"Aturan dari Penghargaan Nobel Perdamaian tidak memperbolehkannya (penarikan penghargaan)," kata Direktur Komite Nobel Norwegia, Olav Njolstad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com