Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Trami Terjang Jepang, 1 Tewas dan 80 Orang Terluka

Kompas.com - 01/10/2018, 08:08 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Topan dahsyat menerjang Jepang pada Minggu (30/9/2018), menewaskan satu orang dan melukai lebih dari 80 orang.

Melansir AFP, angin kencang dan hujan deras menghancurkan sebagian wilayah di Jepang, serta memicu gangguan perjalanan transportasi negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.

Layanan kereta peluru terpaksa ditangguhkan, lebih dari 1.000 penerbangan dibatalkan, dan layanan kereta malam Tokyo tidak beroperasi.

Baca juga: Video Rekam Kedahsyatan Topan Mangkhut, Juga Sejumlah Aksi Nyentrik

Saluran televisi nasional NHK melaporkan seorang pria tewas di prefektur Tottori di pulau Honshu, sementara seorang lagi hilang di bagian utara pulau Kyushu.

Sedikitnya 84 orang mengalami cedera ringan. Kebanyakan korban luka oleh pecahan kaca yang dibawa oleh angin.

Setelah menghancurkan pulau-pulau terpencil Jepang termasuk Okinawa, topan menghantam ke bagian selatan kota Osaka sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Seorang pejabat kota Shirahama, Yuji Ueno, mengatakan angin dari topan Trami sangat kencang sehingga membuatnya tak bisa keluar gedung.

"Kami menyaksikan angin dan hujan yang luar biasa. Saya melangkah keluar dari balai kota pada sore hari, dan hujan berputar-putar pada angin yang sangat kencang," ucapnya.

Trami memiliki kecepatan embusan angin mencapai 216 km/jam. Angin diperkirakan mulai sedikit melemah pada Senin (1/10/2018).

Otoritas telah mengeluarkan peringatan potensi banjir dan longsor. Perintah evakuasi tak wajib juga sudah diumumkan kepada 4 juta penduduk.

Topan membuat lebih dari 750.000 rumah tangga tak dialiri listrik dan jaringan telepon seluler mengalami gangguan.

Baca juga: Topan Mangkhut Hantam Filipina Tewaskan 2 Orang

Di Osaka, Bandara Kansai yang terletak di tanah reklamasi lepas pantai, ditutup lebih awal sebagai tindakan pencegahan.

Petugas menumpuk karung pasir untuk menghindari terulangnya banjir yang merendam akibat badai sebelumnya.

"Bandara ditutup. Hanya ada sedikit orang dan semua tokonya tutup. Ini benar-benar kosong," kata seorang pelaku bisnis asal Inggris, Richard Swart, yang berada di hotel dekat bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com