Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Tawarkan Bantuan untuk Korban Tsunami Palu

Kompas.com - 30/09/2018, 20:18 WIB
Veronika Yasinta

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia menyampaikan simpati sekaligus menawarkan bantuan kepada warga Indonesia yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah.

Perdana Menteri Scott Morrison dalam wawancaranya di program Insider ABC mengatakan, telah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo.

Dia mengaku sudah menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk menyikapi bencana gempa bumi dan tsunami.

Baca juga: Teror Jarum pada Buah, PM Australia Minta Warga Dukung Petani Stroberi

"Jika dia [Presiden Joko Widodo] membutuhkan bantuan kami, dia akan mendapatkannya," kata Morrison.

Morrison menambahkan, Indonesia memang tidak meminta bantuan itu tetapi Presiden Jokowi sangat menghargai empati yang disampaikan warga Australia.

"Tantangannya adalah, ketika Anda menghadapi bencana yang dapat terjadi dengan sangat cepat sehingga memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengamankan lokasi dan memastikan masalah tidak semakin memburuk," katanya.

"Saya pikir itu akan menjadi tantangan yang sangat besar," imbuhnya.

Presiden Joko Widodo mengunjungi Perumnas Balaroa, Kota Palu, Sulawesi Tengah,  Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala dan Palu mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Presiden Joko Widodo mengunjungi Perumnas Balaroa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala dan Palu mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.
Sementara itu dalam konferensi pers pada Minggu (30/9/2018) siang, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengonfirmasi jumlah korban tewas meningkat menjadi 832 orang.

Baca juga: BNPB Sebut Ada 3 Fokus Penanganan Gempa dan Tsunami di Palu

Banyak warga dilaporkan masih terperangkap di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat gempa berkekuatan 7,5 magnitudo pada Jumat lalu.

Gempa juga memicu gelombang tsunami setinggi enam meter.

Sebanyak 61 warga asing dilaporkan tengah berada di Palu selama periode gempa dan tsunami.

Tiga warga Perancis, satu warga Korea Selatan, dan satu orang Malaysia dinyatakan masih hilang.

Warga Korea Selatan itu diyakini masih terperangkap di reruntuhan Hotel Roa-Roa, di mana sekitar 50 orang lainnya juga masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan hotel tersebut.

Tidak ada warga negara Australia yang masuk daftar orang asing.

Baca juga: Warga Australia Diserang Kanguru yang Dikira Sudah Mati

Sementara itu, Presiden Joko Widodo tiba di Kota Palu pada Minggu (30/9/2018) untuk memeriksa kerusakan dan upaya penyelamatan yang sedang berlangsung.

Militer Indonesia juga telah mulai mengirim pesawat dengan membawa bantuan logistik dari Jakarta dan kota-kota lain.

Bandara Palu rusak akibat gempa, tetapi telah dibuka kembali untuk penerbangan komersial terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com