Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Mulai Proses Pengiriman Sistem Rudal S-300 ke Suriah

Kompas.com - 29/09/2018, 15:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Rusia telah memulai proses pengiriman sistem rudal S-300 ke Suriah pasca-insiden yang melibatkan pesawat intai mereka.

Pernyataan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dalam konferensi pers di markas besar PBB New York, seperti dikutip Al Jazeera Sabtu (29/9/2018).

"Seusai instruksi Presiden (Vladimir) Putin, kami melaksanakan langkah untuk memastikan keamanan seluruh pasukan kami," ujar Lavrov.

Baca juga: Kasus Pesawat Salah Tembak, Rusia Perkuat Militer Suriah

Langkah tersebut mendapat reaksi kontra dari Amerika Serikat (AS) serta Israel yang menyebut keputusan Moskwa sebagai kesalahan besar.

Penasihat Keamanan Nasional John Bolton berkata tindakan Rusia mengirim sistem pertahanan itu bisa mengeskalasi ketegangan.

"Saya berharap pemerintah Rusia, jika laporan ini akurat, bersedia mempertimbangkan kembali rencana tersebut," tutur Bolton.

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam keterangan tertulis berujar, mengirim senjata itu bisa meningkatkan bahaya di Timur Tengah.

Adapun Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem Jumat (28/9/2018) mengapresiasi keputusan Negeri "Beruang Merah" tersebut.

"Kami berharap keberadaan sistem pertahanan itu bakal menutup segala upaya serangan yang coba dilakukan pesawat Israel," terang Muallem.

Sebelumnya, pesawat Ilyushin Il-20 berisi 15 personel militer dilaporkan hilang dari radar Senin (17/9/2018) malam waktu setempat ketika hendak pulang ke Pangkalan Udara Khmeimim.

Pesawat tersebut ditembak bersamaan dengan serangan yang dilakukan jet tempur F-16 Israel ke Provinsi Latakia untuk menghambat pasokan senjata Iran ke Hezbollah.

Dari laporan pejabat Amerika Serikat (AS), pesawat Il-20 itu tak sengaja ditembak S-200 jet F-16 Israel dituding telah menjadikannya sebagai tameng.

Moskwa maupun Damaskus sama-sama menyalahkan Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab. Adapun Putin menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dalam percakapan keduanya, Putin mengatakan jatuhnya Il-20 merupakan sebuah insiden. Namun dia meminta Netanyahu agar tak lagi melaksanakan serangan udara ke Suriah.

Baca juga: Netanyahu Kritik Rencana Putin Kirim S-300 ke Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com