Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tuding Iran Punya Fasilitas Nuklir Rahasia

Kompas.com - 28/09/2018, 09:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN,AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan klaim bahwa Iran mempunyai sebuah fasilitas nuklir rahasia.

Netanyahu, berbicara dalam Sidang Umum PBB di New York berkata, dia telah membagikan informasi itu kepada Badan Atom Dunia (IAEA) dan badan intelijen lainnya.

"Iran belum menghapus tujuan mereka untuk membuat senjata nuklir. Terdapat gudang rahasia untuk menyimpan material maupun amunisi nuklir mereka," ujar Netanyahu dilansir CNN Kamis (27/9/2018).

Baca juga: Israel Bakal Tetap Perangi Iran di Suriah dan Berkoordinasi dengan Rusia

PM berjuluk Bibi itu memaparkan sebuah gambar mirip citra satelit gudang yang diduga menyimpan senjata nuklir Iran, dan gambar dari Google Map berisi koordinat gudang itu.

Netanyahu memaparkan gambar itu merupakan temuan bukti kedua. Sebelumnya, dia mengumumkan intelijennya berhasil mencuri dokumen nuklir Iran pada Mei lalu.

PM berusia 68 tahun itu berujar dokumen itu dicuri di distrik Shorabad. Adapun lokasi gudang itu berada di di distrik Tuquzabad yang berjarak sekitar lima kilometer.

"Kami tak akan membiarkan rezim yang berusaha menghancurkan Israel mendapatkan senjata nuklir. Hari ini, maupun 10 tahun mendatang," tegas Netanyahu via AFP.

Dia melanjutkan temuan lain dengan menjabarkan kelompok yang berhubungan dengan Iran, Hezbollah, menempatkan tiga situs rudal di dekat bandara Beirut, Lebanon.

Komentar Netanyahu mendapat sindiran dari Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif saat diwawancarai kantor berita pemerintah IRNA.

Dia menuturkan, gudang yang dituduhkan Netanyahu tidak ada saat diperiksa IAEA. Dia juga menyindir hanya Israel sebagai negara pemilik senjata nuklir satu-satunya di Timur Tengah.

"Netanyahu harus menjelaskan bagaimana Israel bisa menuduh Iran yang menjalankan program nuklirnya secara damai, dan berulang kali diperiksa IAEA itu," ujar Zarif.

Dia menuduh Israel membuat klaim demikian untuk mengaburkan fakta bahwa mereka merupakan ancaman terbesar yang bisa menghancurkan negara lain di Timur Tengah.

Israel menyambut baik keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menarik diri dari perjanjian nuklir 2015.

Pasalnya, Tel Aviv merupakan penentang kesepakatan yang diteken di era Presiden Barack Obama bersama Iran dan Rusia, China, Inggris, Perancis, Jerman, dan Uni Eropa itu.

Baca juga: Setelah Korut, AS Sasar Iran dengan Tekanan Maksimal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com