Belanda Segera Berlakukan Larangan Pakai Ponsel saat Bersepeda

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Belanda dikenal sebagai negara di mana penduduknya banyak yang lebih memilih menggunakan sepeda dibandingkan moda transportasi lain.

Namun hal tersebut belakangan menjadi perhatian pemerintah setempat setelah banyak pesepeda yang juga menggunakan ponsel saat berkendara.

Hal tersebut menimbulkan peningkatan angka kecelakaan yang melibatkan ponsel dan sepeda.

Demi mengatasi hal tersebut, pemerintah Belanda berencana membuat larangan penggunaan segala jenis gawai bagi warga saat bersepeda, terkecuali jika menggunakan perangkat hands-free.

"Dilarang untuk menggunakan perangkat elektronik apa pun selama berkendara, termasuk saat bersepeda," demikian bunyi Rancangan Undang-Undang yang diumumkan Menteri Transportasi, Cora van Nieuwenhuizen, pada Selasa (25/9/2018) malam.

Baca juga: Seorang Pria Bersepeda 650 Km untuk Ikut Lomba 100 Km

Undang-undang baru yang mengatur para pengguna sepeda di Belanda itu akan mulai diberlakukan pada Juli 2019 mendatang.

Pengendara mobil dan kendaraan lain telah lebih dulu diatur dalam undang-undang dan dilarang menggunakan ponsel saat berkendara kecuali dengan perangkat hands-free.

Pelanggar dapat diancam dengan sanksi denda maksimal 230 euro (sekitar Rp 4 juta).

Sementara, untuk undang-undang yang tengah disiapkan tersebut, dikhususkan bagi para pengguna sepeda.

Untuk denda terhadap pelanggaran sepeda, kemungkinan akan setara dengan pelanggaran bagi pengendara kendaraan lain.

"Namun untuk kepastiannya masih akan menunggu hasil dari konsultasi publik," kata Nieuwenhuizen, dilansir AFP.

Ditegaskan Nieuwenhuizen dibuatnya larangan tersebut tak lepas dari risiko bahaya yang sama antara pesepeda dengan pengendara kendaraan lain jika berkaitan dengan penggunaan ponsel.

"Faktanya adalah ketika Anda berada di jalan, Anda harus benar-benar memperhatikan jalanan, bukannya mengirim pesan atau melakukan hal-hal lain melalui ponsel," ujarnya.

Bagi masyarakat Belanda, sepeda telah menjadi bagian dari gaya hidup. Jumlah sepeda di Negeri Kincir Angin itu diperkirakan mencapai 23 juta, lebih banyak dibandingkan jumlah penduduknya yang sekitar 17 juta jiwa.

Baca juga: Suka Duka Kurir Bersepeda Jinakkan Ganasnya Jalanan Jakarta