Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi "Mincemeat", Saat Jenazah Digunakan untuk Menipu Hitler

Kompas.com - 25/09/2018, 16:05 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu hal yang paling berperan dan sebuah konflik bersenjata besar seperti Perang Dunia II adalah kekuatan intelijen.

Inggris, adalah salah satu negara pelaku Perang Dunia II yang paling piawai memainkan perang intelijen ini.

Salah satu operasi intelijen paling sukses dalam mengelabui Nazi Jerman adalah Operasi Mincemeat pada 1943.

Apa itu Operasi Mincemeat? Sebelumnya mari kita lihat situasi Eropa di pertengahan konflik bersenjata paling besar di sepanjang sejarah ini.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jepang Menyerah dan Perang Dunia II Berakhir

Pada akhir 1942, sekutu amat sukses memukul pasukan Jerman dalam kampanye Afrika Utara, sehingga para jenderal berpikir untuk langkah besar selanjutnya.

Meski terus sukses, para juru taktik Inggris menyimpulkan invasi ke Perancis dari daratan Inggris belum bisa dilaksanakan hingga 1944.

Saat itulah PM Inggris Winston Churchill mengusulkan agar pasukan Sekutu di Afrika Utara digunakan untuk menyerang wilayah Eropa yang disebutnya sebagai "bagian perut yang empuk".

Ada dua target potensial yang bisa diserang Sekutu yaitu Pulau Sisilia, sekaligus untuk mengontrol lalu lintas Laut Tengah dalam persiapan invasi ke Italia.

Pilihan kedua adalah Yunani dan Semenanjung Balkan, untuk menjepit pasukan Jerman di antara tentara Sekutu dan Uni Soviet.

Akhirnya dalam Konfersensi Casablanca yang digelar pada 14-24 Januari 1943, para pemimpin Sekutu sepakat untuk menyerang Sisilia dengan nama sandi Operasi Husky yang akan digelar paling lambat pada Juli 1943.

Namun, para petinggi Sekutu khawatir intelijen Jerman akan dengan mudah mencium rencana untuk melakukan invasi ke Sisilia.

Baca juga: Kisah 3 Pilot Rusia yang Tembak Jatuh Pesawat di Perang Dunia II

Di sisi lain, Adolf Hitler amat khawatir Sekutu akan menyerang Semenanjung Balkan yang menjadi sumber bahan mentah bagi keperluan perang Jerman.

Dari Balkan, Jerman mendapatkan tembaga, bauksit, krom hingga minyak mentah yang amat berharga bagi kelangsungan ambisi militer Hitler.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com