Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Malaysia: Pembangunan Hunian Khusus Orang Asing Tak Dibenarkan

Kompas.com - 25/09/2018, 15:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng meminta jangan ada lagi wilayah yang dibangun khusus untuk warga asing saja.

Dalam pidatonya di Konferensi Tahunan Pengembang Properti, Lim menuturkan pemerintah tidak melarang orang asing untuk mempunyai rumah di Malaysia.

Namun, dia melihat tidak ada manfaat yang bisa diberikan kepada Malaysia maupun masyarakatnya jika membangun hanya khusus orang asing.

Baca juga: Erdogan Permudah Syarat Warga Asing Mendapat Kewarganegaraan Turki

"(Pembangunan) seperti itu yang pemerintah tidak bisa membenarkannya," ujar Lim sebagaimana diwartakan Straits Times Senin (24/9/2018).

Menteri 57 tahun itu tak menyebut spesifik proyek hunian apa yang dimaksud. Namun, Perdana Menteri Mahathir Mohamad di awal bulan ini sempat menyebut sebuah kawasan hunian.

Permukiman yang dipimpin pengembang asal China itu terletak di kepulauan kawasan Selat Johor yang menghadap Tuas di Singapura.

Permukiman tersebut dilaporkan telah dihuni 700.000 orang. Sekitar 70 persen pembeli perumahan di sana berasal dari China.

Menteri Urusan Permukiman dan Lokal Zuraida Kamaruddin berkata, saat ini pemerintah mengkaji kans untuk menurunkan kepemilikan asing di kawasan tersebut.

Adapun Mahathir mengungkapkan bahwa orang asing diperbolehkan membeli rumah di sana. Namun, mereka tidak akan mendapatkan visa dengan mudah.

Lim melanjutkan, pemerintah tidak akan menghalangi jika ada warga asing yang berniat untuk membeli tempat tinggal di Negeri "Jiran".

"Pada dasarnya kami menyambutnya. Sebab bagaimanapun, mereka membawa uang ke Malaysia. Kami hanya tak bisa membenarkan jika dibangun khusus orang asing saja," tutur dia.

Menteri asal Johor Bahru itu lebih lanjut menyinggung adanya klaim bahwa Kuala Lumpur sengaja menghalangi adanya investasi asing.

Dia menegaskan pemerintah menerima segala investasi langsung sepanjang menguntungkan rakyat dan tak membebani negara.

"Kami ingin adanya investasi berkualitas yang bisa memberikan pekerjaan berkualitas kepada rakyat Malaysia, dan selaras dengan misi kami menciptakan pertumbuhan berkualitas," tutur Lim.

Baca juga: Demo Tolak Tenaga Kerja Asing Ricuh, Massa Rusak Ruang Kepala Dinas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com