Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Buka Kantor Kedutaan Besar di Republik Dominika

Kompas.com - 24/09/2018, 16:49 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

BEIJING, KOMPAS.com - China telah resmi membuka kantor kedutaan besar di Republik Dominika pada Jumat (21/9/2018).

Diberitakan SCMP, pembukaan kedubes China itu menyusul langkah Santo Domingo yang mengalihkan pengakuannya dari Taipei ke Beijing.

"Saat ini kita tengah menjadi saksi dari sebuah terobosan bersejarah," kata Menteri Luar Negeri sekaligus Penasihat Negara China, Wang Yi, dalam pidatonya usai menghadiri peresmian kantor kedutaan besar di Santo Domingo.

Selain Republik Dominika yang memutuskan mengalihkan pengakuannya dari Taiwan ke China pada Mei lalu, dalam rentang waktu dua tahun terakhi, juga ada Panama dan El Salvador yang melakukan tindakan serupa.

Pengakuan Republik Dominika atas China tak hanya menjadi kerugian Taiwan, yang kini tinggal menyisakan hubungan diplomatik dengan 17 negara, sebagian besar negara kecil dan kurang maju di Amerika Tengah dan Pasifik, di antaranya Belize dan Nauru.

Baca juga: Terjebak Topan Jebi, Turis Taiwan Harus Jadi WN China agar Dievakuasi

Langkah yang dilakukan Santo Domingo itu juga menjadi kekhawatiran AS atas jumlah sekutunya di wilayah Karibia yang terus menurun.

Meski mengatakan tidak merubah kebijakannya terhadap Taiwan, namun AS kerap mengambil keputusan yang seolah membela Taipei.

Salah satunya dengan menarik kembali para diplomatnya dari negara-negara yang telah mengalihkan pengakuannya ke China itu, termasuk dari Republik Dominika, El Salvador dan Panama.

Washington juga memperingatkan bahwa Baijing akan menawarkan insentif ekonomi sebagai upaya mendominasi.

Hubungan antara China dengan AS kini tengah memanas menyusul kebijakan Presiden Donald Trump terhadap Beijing.

Terakhir, Washington menjatuhkan sanksi kepada China karena telah membeli peralatan militer dari Rusia.

Disampaikan Wang, Republik Dominika merupakan rekan dagang terbesar China di wilayah Laut Karibia. Hal tersebut menjadi dasar terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara.

"Perkembangan ekonomi dan perluasan pasar China telah membawa manfaat yang nyata bagi Republik Dominika," ujar Wang.

Menanggapi kritik AS, Wang mengatakan bahwa sebagai negara berdaulat, Republik Dominika memiliki hak mutlak untuk memutuskan kebijakan luar negerinya sendiri tanpa campur tangan negara lain.

Baca juga: AS Tarik Diplomatnya dari Tiga Negara yang Putus Hubungan dengan Taiwan

"Republik Dominika membangun hubungan diplomatik dengan China tanpa menargetkan pihak ketiga mana pun, tidak mempengaruhi kebijakan luar negeri satu sama lain dan tidak akan merusak pengaruh tradisional dan hak yang sah dari negara lain di kawasan ini," ujar Wang.

Sementara, Taiwan mengatakan, China telah menawarkan paket investasi dan pinjaman kepada Republik Dominika sebesar 3,1 miliar dolar AS (sekitar Rp 46 triliun).

Menurut Taipei, bantuan tersebut turut berperan dalam mengubah pengakuan Republik Dominika dan memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com