Ajukan Protes Terkait Sanksi, China Panggil Duta Besar AS

BEIJING, KOMPAS.com - China telah memanggil duta besar AS di Beijing untuk mengajukan protes resmi atas sanksi yang dijatuhkan pemerintah Donald Trump.

Pemanggilan tersebut dilakukan setelah sehari sebelumnya China memerintahkan agar AS mencabut sanksi atau akan menanggung konsekuensinya.

Wakil Menteri Luar Negeri Zheng Zeguang memanggil Duta Besar Terry Branstad dan menyampaikan pernyataan resmi Beijing atas sanksi AS terhadap militer China. Demikian diberitakan People's Daily.

Sebelumnya diberitakan, AS telah menjatuhkan sanksi kepada China yang telah membeli sejumlah peralatan militer dari Rusia, yakni 10 jet tempur Sukhoi Su-35 dan sistem pertahanan misil udara, S-400.

Sanksi tersebut dijatuhkan kepada Departemen Pengembangan Peralatan China (EDD), serta ketuanya Li Shangfu.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi kepada China karena China Beli Senjata Rusia

Dengan sanksi tersebut, EDD maupun Li telah masuk dalam daftar hitam individu dan aset mereka di AS bakal dibekukan. Selain itu kedua entitas tersebut telah dilarang berbisnis dengan warga AS.

Lisensi ekspor EDD ditangguhkan, dan mereka dikeluarkan dari sistem finansial AS. Washington juga memberi sanksi 33 perwira militer dan intelijen Rusia yang terlibat.

Sanksi yang dijatuhkan AS tersebut berdasarkan Peraturan Menangkal Musuh Amerika lewat Sanksi (CAATSA) yang disahkan pada 2017 dan menargetkan Rusia, Iran, dan Korea Utara.

Sanksi kepada China juga membawa hubungan Washington semakin buruk dengan Beijing setelah sebelumnya terlibat perang perdagangan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menyebut sanksi AS telah mencederai hubungan kedua negara dalam bidang militer dan menyarankan agar Washington segera mencabut kembali sanksi.

Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov menyebut AS telah merusak stabilitas global yang selama ini terjalin.

Baca juga: Rusia: AS Bermain Api dengan Beri Sanksi kepada China