Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Menyunat Bocah 9 Tahun, Sebuah Sekolah Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 19/09/2018, 19:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

PIETERMARITZBURG, KOMPAS.com - Sebuah sekolah di Provinsi Kwazulu-Natal, Afrika Selatan, dilaporkan ke polisi oleh keluarga murid berusia sembilan tahun.

Diwartakan Newsweek Rabu (19/8/2018), Sekolah Dasar Panorama salah melakukan prosedur sunat kepada bocah tersebut.

Baca juga: Studi: Sunat Dini pada Bayi Bisa Sebabkan Kematian Mendadak

Bibi dari bocah yang tak disebutkan identitasnya itu, Gugu Hlengwa, berkata dia terkejut ketika bagian kesehatan sekolah datang ke rumahnya.

Hlengwa yang juga berstatus penjaga bocah itu berujar, petugas kesehatan menyampaikan permohonan maaf karena salah menyunat keponakannya.

Dia mengaku sangat marah karena sebelumnya mereka tak menandatangani dokumen persetujuan bocah kelas tiga itu disunat.

Hlengwa menuturkan, mereka tak memberi izin meski Departemen Kesehatan Afrika Selatan mempromosikan sunat untuk mencegah terjangkit HIV.

Sebabnya, bagi keluarga Hlengwa yang merupakan suku Xhosa, sunat adalah tradisi peralihan kedewasaan seorang pria.

"Bagi masyarakat Xhosa, sunat adalah isu sensitif sekaligus warisan budaya. Prosedur secara medis itu telah mengacaukan pertumbuhannya," keluh Hlengwa.

Kolonel Thembeka Mbhele dari Kepolisian Kwazulu-Natal berujar, mereka telah menerima laporan dari keluarga bocah itu dan memulai penyelidikan.

Sementara Direktur Kesehatan Keluarga Nasional Miriam Mhazo berujar, dokter dan timnya telah dibebastugaskan untuk mempermudah investigasi.

Mhazo menjelaskan, jajarannya telah departemen kesehatan distrik setempat untuk memastikan insiden serupa tak terulang.

"Kami telah menjalin kontak dengan pelindung murid itu, dan sedang menunggu waktu untuk bisa bertemu dengan orangtuanya," kata dia.

Baca juga: Mengapa Sunat Bakal Dilarang di Islandia, Apa yang Salah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com