Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Miris Wanita Indonesia yang "Dijual" dan Dinikahkan di China (1)

Kompas.com - 19/09/2018, 14:43 WIB
Ervan Hardoko

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 11 perempuan WNI diduga menjadi korban perdagangan manusia ke China dengan modus pernikahan melalui perantara.

Suara seorang perempuan menggema dari sebuah telepon seluler. Nadanya terdengar meratap.

"Saya ingin memberitahukan bahwa saya di China diperlakukan dengan sangat tidak layak. Suami memukul saya, menampar saya sampai memar-memar, sampai kepala saya dibacok. Lima bulan saya diperlakukan tidak baik di sini, sampai saya juga tidak bisa bertahan," kata dia.

Baca juga: ES, Korban Perdagangan Manusia Asal Sukabumi Berhasil Dipulangkan ke Indonesia

"Tolong saya, saya sangat menderita di sini. Saya ingin pulang, saya mohon. Saya di sini seperti hewan layaknya, bukan diperlakukan seperti manusia. Tolong siapapun yang mendengar ini."

Permintaan tolong itu disampaikan seorang perempuan berinisial LL. Dia mengaku termakan bujuk rayu sejumlah orang untuk menikahi pria asal China dengan iming-iming hidup senang dan kaya.

Namun, bukan kesenangan dan kekayaan yang dia dapat, melainkan perlakuan kasar dari sang suami.

Kisah LL diawali kunjungan seorang perempuan tak dikenal ke rumah orangtuanya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Januari 2018, jelang tengah malam.

Perempuan yang memperkenalkan diri sebagai Vivi itu datang bersama seorang pria warga negara China.

Kunjungan itu hanya berlangsung sekitar 30 menit. Namun, dalam pertemuan singkat tersebut terjadi perjodohan antara LL dengan pria tersebut.

Baca juga: Gubernur NTT Ancam Patahkan Kaki Pelaku Perdagangan Manusia di NTT

LL diiming-imingi uang bulanan sebesar Rp 3 juta, pulang kampung setiap tiga bulan sekali, dan diperbolehkan membawa keluarga ke China. Itu belum termasuk uang mahar senilai Rp 5 juta.

Uang tersebut diserahkan pria China itu kepada IS, ibu LL. Belakangan, Polda Jawa Barat menetapkan Vivi dan pria tersebut sebagai tersangka pelaku perdagangan orang dengan modus perjodohan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com