Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Ucapannya Ini, Dalai Lama Menuai Kecaman

Kompas.com - 14/09/2018, 20:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MALMO, KOMPAS.com - Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama mendapat kecaman setelah mengomentari pengungsi di Eropa.

Diwartakan The Independent Jumat (14/9/2018), saat itu Dalai Lama Ke-14 itu sedang berpidato di sebuah konferensi di Malmo, Swedia, rumah bagi sejumlah besar imigran.

Baca juga: Faktor Usia Jadi Alasan Dalai Lama Kurangi Kunjungan ke Luar Negeri

Saat itu, pemimpin keagamaan bernama asli Lhamo Thondup tersebut berujar bahwa para pengungsi haruslah diterima, dibantu, dan mendapat pendidikan layak.

"Namun, seharusnya mereka kembali dan mengembangkan negara asal mereka sendiri. Saya pikir Eropa seharusnya milik orang Eropa," kata Dalai Lama.

Pemimpin 83 tahun itu juga menuturkan, Eropa bertanggung jawab secara moral untuk membantu para pengungsi yang terancam bahaya.

Ucapan Dalai Lama itu langsung menuai kecaman netizen di Twitter. Salah satunya datang dari akun bernama Younis A Bhat.

Dia berkicau di mana Dalai Lama ketika negara-negara Eropa menyerang dan membombardir negara asal pengungsi tersebut.

"Dasar hipokrit dan penjilat," kecam Younis. "Dalai Lama adalah seorang fanatik utama," kata akun lain bernama Sabina Basha.

Dalai Lama pernah membuat komentar kontroversial serupa ketika diwawancarai harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung pada 2016.

Saat itu, Dalai Lama menyatakan bahwa Eropa sudah terlalu penuh oleh pengungsi. "Eropa, contohnya Jerman, tak bisa menjadi negara Aran," kata dia.

The Independent memberitakan, Dalai Lama adalah seorang pengungsi. Di 1959, dia memimpin ribuan pendukungnya pindah dari Tibet ke India.

Baca juga: Kutip Dalai Lama, Mercedes-Benz Minta Maaf pada Masyarakat China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com