Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemungkinan Diracun, Aktivis Pussy Riot di Rusia Masuk Rumah Sakit

Kompas.com - 14/09/2018, 10:15 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang aktivis dari kelompok musik punk di Rusia, Pussy Riot, harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga telah diracuni.

AFP mewartakan pada Kamis (13/9/2018), Pyotr Verzilov, yang diklaim Kanada sebagai warga negaranya, menjalani perawatan di rumah sakit setelah menghadiri persidangan pada Selasa.

Demikian pernyataan dari kekasihnya, Veronika Nikulshina, yang juga merupakan anggota Pussy Riot.

Baca juga: Aktivis Pussy Riot Kabur dari Rusia untuk Tampil di Festival Seni

"Penglihatannya memburuk. Pertama, kami menganggapnya hanya kelelahan, namun dia makin memburuk dan kehilangan daya untuk berbicara," kata Nikulshina.

"Dia tidak mengenali saya lagi, dia juga tidak bereaksi terhadap pesan," ucapnya.

Anggota kelompok Pussy Riot, diaman oleh petugas keamanan pada pertandingan final Piala Dunia 2018  di Stadion Luzhniki di Moskwa, Rusia, Minggu (25/7/2018). (AFP/Mladen Antonov) Anggota kelompok Pussy Riot, diaman oleh petugas keamanan pada pertandingan final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki di Moskwa, Rusia, Minggu (25/7/2018). (AFP/Mladen Antonov)
Verzilov dipindahkan pada Kamis sore ke rumah sakit Sklifosovsky Moskwa yang memiliki unit perawatan intensif untuk kasus-kasus keracunan.

Seorang operator telepon di rumah sakit mengkonfirmasi kepada AFP, bahwa pria itu berada dalam kondisi serius.

Nikulshina dan Verzilov sama-sama menjalani hukuman 15 hari penjara dengan dua anggota Pussy Riot lainnya, karena melakukan aksi berlari ke lapangan final Piala Dunia 2018.

Tindakan itu merupakan protes yang bertujuan untuk menyoroti pelanggaran oleh polisi Rusia.

Verzilov hadir di pengadilan pada Selasa lalu, ketika dua anggota Pussy Riot lainnya, termasuk Nikulshina, dijatuhi hukuman atas tuduhan tidak mematuhi seorang perwira polisi.

Baca juga: Gagal Cegat Pussy Riot, Petugas Keamanan Final Piala Dunia Diberi Sanksi

Akun resmi Twitter Pussy Riot juga mengunggah pernyataan mengenai kemungkinan Verzilov diracun.

"Hidupnya dalam bahaya. Kami berpikir, dia diracun," tulisnya.

Pussy Riot menarik perhatian internasional mulai 202 ketika kelompok tersebut melakukan protes di gereja, di Moskwa. Dua anggotanya dijebloskan ke penjara, sementara lainnya diberi hukuman percobaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com