Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Persilakan Militer Memberontak jika Tak Suka Dipimpin Olehnya

Kompas.com - 12/09/2018, 12:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte melontarkan pernyataan mengejutkan dengan mempersilakan militer melakukan pemberontakan.

Pernyataan itu disampaikan dalam siaran langsung televisi dengan Penasihat Kepala Bidang Hukum Salvador Panelo Selasa (11/9/2018).

Duterte mengatakannya setelah dia menerbitkan surat penangkapan kepada Senator Antonio Trillanes yang merupakan salah satu pengkritik utama Duterte.

Baca juga: Duterte Klaim Ada Rencana Penggulingan Dirinya dari Jabatan Presiden

Diwartakan Russian Today, Duterte berkata jika ada anggota militer tidak suka dengan gaya kepemimpinan yang dia usung, mereka dipersilakan bertindak.

"Lakukanlah pemberontakan, atau revolusi, apapun itu. Kalian bebas melakukannya. Faktanya, saya dukung kalian," ujar Duterte.

Presiden berjuluk Digong itu menantang Magdalo, partai politik Trillanes yang kebanyakan diisi mantan figur militer, untuk memulai aksinya.

"Pastikan saja jenderal dan tentara di pihak kalian. Biarkan rakyat Filipina mengetahui apa keinginan kalian," tegas dia.

Perintah penangkapan diberikan setelah Duterte membatalkan amnesti kepada Trillanes atas upaya kudeta melawan mantan Presiden Gloria Macapagal Arroyo.

Duterte lalu memerintahkan Kementerian Kehakiman memulai penuntutan kriminal kepada mantan perwira angkatan laut itu.

Langkah itu dikecam tim pembela hukum Trillanes dengan menyebut permintaan The Punisher, julukan Duterte, berpotensi melanggar konstitusi Filipina.

Senator 47 tahun itu mengaku sudah mendapat dukungan dari militer. Kemudian Manila sempat melaporkan adanya pergerakan tak biasa dari pasukan.

Kabar tersebut dibantah militer. Panglima Filipina Jenderal Carlito G Galvez Jr memperingatkan seluruh satuan militer tak boleh terlibat dalam kegiatan politik praktis.

"Kesetiaan kita adalah pada konstitusi Filipina," tegas Galvez sebagaimana diberitakan media Amerika Serikat (AS), New York Times.

Lebih lanjut, Duterte juga mengklaim Trillanes telah melakukan hubungan dengan pihak komunis untuk menyingkirkan dirinya.

"saya mendapat laporan itu dari negara lain yang bersimpati terhadap pemerintahan kami," beber mantan Wali Kota Davao itu.

Baca juga: Duterte Perintahkan Penangkapan Seorang Senator dari Kubu Oposisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com