Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Diduga sebagai Pelaku Serangan Misterius terhadap Diplomat AS

Kompas.com - 12/09/2018, 10:05 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber NBC News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Badan intelijen Amerika Serikat menyelidiki serangan misterius yang menyebabkan cedera otak pada diplomat AS di Kuba dan China.

Laporan dari NBC News, Selasa (11/8/2018), tiga pejabat AS dan dua orang lainnya mengungkap penyelidikan tersebut.

Otoritas mencurigai Rusia kemungkinan berada dibalik dugaan serangan, berdasarkan bukti dari penyadapan komunikasi dan dikumpulkan selama investigasi panjang oleh FBI, CIA, dan lembaga AS lainnya.

Bukti diakui belum cukup konklusif, namun bagi AS itu bisa mengarahkan tudingan kepada Rusia atas insiden yang terjadi pada akhir 2016 dan berlanjut pada 2018.

Baca juga: Terserang Penyakit Misterius, Diplomat Kanada di Kuba Dipulangkan

Sejak tahun lalu, militer AS melakukan rekayasa senjata yang digunakan untuk melukai para diplomat, termasuk menguji perangkat pada hewan.

Penelitian kemudian beralih ke Pangkalan AU Kirtland di New Mexico karena militer memiliki laser raksasa dan laboratorium canggih untuk menguji senjata elektromagnetik berkekuatan tinggi, termasuk gelombang mikro.

Selain itu, mereka juga mengeksplorasi kemungkinan teknologi tambahan yang mungkin digunakan bersama dengan gelombang mikro.

Seperti diketahui, sebanyak 26 pekerja pemerintah AS mengalami sakit misterius di rumah dan hotel di Havana pada akhir 2016.

Serangan tersebut menyebabkan cedera otak, kehilangan pendengaran, masalah kognisi, keseimbangan, dan penglihatan.

Suara-suara aneh yang didengar oleh diplomat awalnya mengarahkan kecurigaan terhadap penggunaan senjata sonik, namun FBI menyebut gelombang suara itu tidak dapat menyebabkan luka.

Tahun ini, satu pekerja AS di China didiagnosis dengan gejala yang sama setelah mendengar bunyi aneh di Guangzhou, dan lebih banyak dari China sedang diperiksa.

Kendati motifnya belum jelas, namun insiden di Kuba telah memicu keretakan hubungan AS dengan negara tersebut.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 125.000 Warga Kuba Mengungsi ke AS

Sementara itu, pemerintah Kuba berulang kali menyangkal telah mengetahui atau terlibat dalam serangan misterius.

Dalam testimoni sebelum Kongres pekan lalu, para pejabat Kementerian Luar Negeri AS sepakat bahwa insiden-insiden itu harus dianggap sebagai "serangan."

"Kementerian Luar Negeri telah sampai pada penetapan mereka diserang," kata Duta Besar Peter Boode, yang memimpin gugus tugas menanggapi insiden tersebut.

Terkait korban, pejabat AS secara anonim mengatakan kepada NBC News bahwa korban termasuk beberapa petugas CIA, seorang anggota militer AS, dan perwakilan lembaga lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com