Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Australia Temukan Tambang Emas Senilai Rp 148 Miliar

Kompas.com - 11/09/2018, 17:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

PERTH, KOMPAS.com - Seorang penambang di wilayah Australia Barat berhasil menemukan sebuah tambang berisi emas pekan lalu.

Dilansir Newsweek Senin (10/9/2018), Henry Dole memulai eksplorasi di kawasan tambang Beta Hunt, sekitar 644 km dari Perth.

Baca juga: Ratusan Koin Emas Era Romawi Ditemukan di Ruang Bawah Tanah

Setelah empat hari penggalian, dia menemukan bongkahan emas senilai 10 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp 148,7 miliar.

Emas itu ditemukan di bebatuan yang membentuk kuarsa. Yang terbesar berbobot 95 kilogram, mengandung 2.400 ons emas, dan bernilai 3 juta dolar AS, atau Rp 44,6 miliar.

Dole menyatakan, sepanjang 16 tahun pengalamannya sebagai penambang, dia belum pernah mendapat pengalaman unik seperti itu.

"Terdapat bongkahan emas di muka saya. Saya tidak pernah melihatnya sebelumnya. Jadi, kami mengangkatnya selama berjam-jam," kata Dole.

Pernyataan yang sama juga ahli geologi Zaf Thanos. Dia menuturkan kebanyakan emas yang ditemukan di seluruh dunia begitu kecil sehingga harus dilihat dengan miskroskop.

"Sebagai pakar geologi, sangat menyenangkan jika bisa memphatikan serpihan emas. Namun menemukan bongkahan seperti itu sangatlah fenomenal," ujar Thanos.

Profesor Sam Spearing, direktur sekolah tambang di Universitas Curtin menyebut, masih banyak orang mengklaim menemukan bongkahan emas.

Namun, jumlah per ons-nya begitu sedikit. "Karena itu, temuan tersebut begitu langka dan menarik ditelusuri," ujar Spearing.

Adapun spesimen emas terbesar yang pernah ditemukan di Negara "Kanguru" ditemukan di New South Wales pada 1872. Saat itu, penambang menemukan 284 kg.

Baca juga: Polisi India Buru Pencuri Kotak Makan Berlapis Emas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com