Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Pesawat, Presiden Sri Lanka Disuguhi Kacang Mete Tak Layak Konsumsi

Kompas.com - 11/09/2018, 13:49 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC

KOLOMBO, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan nasional Sri Lanka harus mengalami masalah dengan presiden negara itu hanya karena beberapa butir kacang.

Pasalnya, Presiden Maithripala Sirisena mengeluhkan perjalanannya dengan menumpang maskapai Sri Lanka Airlines dari ibu kota Nepal, Kathmandu, ke Kolombo, pada pekan lalu.

BBC pada Senin (10/9/2018) mewartakan, presiden mengaku disuguhi kacang mete yang tidak layak untuk dikonsumsi manusia.

Baca juga: Sri Lanka Siap Eksekusi 18 Terpidana Mati Kasus Narkoba

Untuk mengungkapkan kemarahannya, dia bahkan menyebut kudapan itu tak layak dimakan  anjing.

"Ketika saya kembali dari Nepal, mereka menyajikan kacang mete di pesawat. Manusia, apalagi anjing, tidak bisa makan itu," katanya pada sebuah acara pertanian di Sri Lanka selatan.

"Siapa yang bertanggung jawab atas ini?" imbuhnya.

Maskapai Sri Lanka Airlines tercatat memiliki utang senilai 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,8 triliun. Namun, hingga kini manajemen perusahaan belum menanggapi amarah Sirisena.

Selain mempunyai utang, perusahaan maskapai juga dirundung sejumlah tuduhan korupsi dalam beberapa tahun terakhir.

Saat ini, perusahaan sedang menghadapi penyelidikan oleh komisi investigasi khusus yang dibentuk oleh presiden.

Baca juga: AS Beri Bantuan Rp 570 Miliar pada Sri Lanka untuk Keamanan Maritim

Masalah kudapan kacang juga pernah terjadi di maskapai lainnya.

Sekitar empat tahun lalu, seorang pejabat eksekutif Korean Air membuat pesawat kembali ke gate, setelah seorang pramugari menyuguhkan kacang macadamia dalam bungkusan, ketimbang disajikan dalam piring.

Heather Cho kemudian dihukum karena melanggar keselamatan pesawat, menghabiskan beberapa bulan di penjara sebelum dibebaskan untuk menjalani hukuman percobaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com