Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investigasi Ungkap Novichok dalam Botol Parfum Bisa Tewaskan 4.000 Orang

Kompas.com - 07/09/2018, 16:56 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris telah mengidentifikasi dua terduga pelaku serangan racun saraf Novichok yang nyaris menewaskan mantan agen Rusia.

Dua pelaku diduga merupakan mata-mata Rusia dari Direktorat Intelijen Utama Rusia (GRU) bernama Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov.

Kedua pelaku yang diyakini berusia 40-an tahun menyerang Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, dengan menyemprotkan racun saraf di pintu rumah keluarga itu pada 4 Maret lalu.

Novichok diselundupkan ke Inggris dengan dimasukkan ke dalam botol parfum tiruan merek Nina Ricci.

Baca juga: Begini Cara Dua Mata-mata Rusia Racuni Skripal dengan Novichok

Diwartakan Daily Mail pada Jumat (7/8/2018), pejabat keamanan menyebut, satu botol parfum yang terisi penuh racun saraf novichok tersebut cukup untuk membunuh sekitar 4.000 orang.

Putri mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal, Yulia Skripal, ketika tampil untuk pertama kalinya di depan publik pada sebuah lokasi yang dirahasiakan di London.via Sky News Putri mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal, Yulia Skripal, ketika tampil untuk pertama kalinya di depan publik pada sebuah lokasi yang dirahasiakan di London.
Serangan tersebut membuat Skripal dan Yulia berada dalam kondisi kritis, setelah ditemukan tak sadarkan diri di Salisbury.

Sementara, korban lain bernama Dawn Sturgess tewas akibat terpapar novichok selang beberapa waktu dari insiden yang dialami Skripal.

Sumber-sumber keamanan menyebut, polisi dan dinas rahasia kini sedang menyelidiki kemungkinan novichok disembunyikan dalam botol parfum berteknologi tinggi.

Botol itu diduga memasuki Inggris melalui tas diplomatik, yang kemudian diselundupkan ke Kedutaan Besar Rusia di London.

Baca juga: Inggris Sebut Rusia Telah Memata-matai Agen Skripal Selama Lima Tahun

Representatif Inggris di PBB, Dame Karen Pierce, menuding Rusia sedang "bermain dadu" dengan nyawa orang banyak di Salisbury.

"Kami punya bukti jelas bahwa negara Rusia terlibat pada apa yang terjadi di Salisbury," katanya dalam sebuah rapat.

Sementara itu, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menyatakan tuduhan pembunuhan tersebut tidak dapat diterima.

Dia mengklaim tidak ada seorang pun di kepemimpinan Rusia yang terlibat dalam insiden serangan racun saraf tersbeut.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan operasi serangan novichok di Salisbury disetujui pada level senior negara Rusia.

Baca juga: Inggris Umumkan 2 Tersangka Kasus Mantan Agen Rusia Diracun Saraf

"GRU merupakan organisasi yang sangat disiplin dengan rantai komando yang berkedudukankuat," ucapnya.

"Ini bukan operasi kejahatan. Ini hampir pasti juga disetujui oleh GRU pada level senior negara Rusia," katanya, seperti dikutip AFP.

Skripal dan putrinya dapat lolos dari maut, setelah mengalami kritis. Sementara, pemerintah Inggris terus memburu Petrov dan Boshirov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com