Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Bencana Alam, Mengapa Penanganan Jepang Begitu Bagus?

Kompas.com - 06/09/2018, 19:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Topan Jebi yang disebut terkuat dalam 25 tahun menerjang Jepang pada Selasa (4/9/2018), dan menyebabkan 11 orang tewas serta 600 terluka.

Setelah itu, muncul gempa bumi bermagnitudo 6,6 yang menerjang Hokkaido Kamis (6/9/2018), dan merenggut delapan korban jiwa.

Seorang warga Inggris Natalie Lovett yang sedang berlibur di Jepang mengunggah foto kota Osaka, salah wilayah yang paling parah terdampak topan, di Instagram.

Baca juga: Gempa Jepang Renggut 8 Korban Jiwa, Puluhan Lainnya Dinyatakan Hilang

"Sulit dipercaya kerusakan ini disebabkan topan Jebi. Saya masih punya pikiran bahwa kota ini bisa mengalami kerusakan lebih buruk," kata Lovett.

Dilansir dari The Independent, berikut poin yang menyebabkan Jepang begitu bagus dalam menangani bencana alam.

1. Dibangun untuk Bertahan

Jepang berlokasi di antara sabuk topan Pasifik dan Cincin Api yang membuat Jepang sering diguncang gempa, tsunami, maupun gunung meletus.

Kenyataan itu membuat pemerintah mempersiapkan segala infrastruktur yang tetap berdiri meski terus diterjang bencana.

Pakar di Manajemen Risiko Bencana Bank Dunia Marc Forni berujar, Jepang unggul dalam hal pencegahan maupun respon penanganan bencana.

"Mereka memastikan infrastruktur maupun aset yang dibangun elastis saat bencana datang," demikian penjelasan Forni.

Di Osaka, jalan dan bangunan publik didesain agar air bisa mengalir secara efisien. Selain itu, pertahanan pantai memungkinkan kota itu dari gelombang badai.

Arsitek gedung itu telah memikirkan setiap bencana alam yang dihadapi. "Aturan konstruksi mereka merupakan karya seni," tutur Forni.

Baca juga: Topan Menerjang, Ini yang Harus Dilakukan Saat Kita Berada di Jepang

2. Kesadaran sejak Dini

Pada 1 September 1923, terjadi gempa dengan magnitudo 7,9 yang menghantam Dataran Kanto, di antara Tokyo dan Yokohama.

Gempa itu menyebabkan 100.000 korban tewas yang membuat pemerintah sempat merencanakan untuk memindahkan ibu kota.

Sejak saat itu, 1 September dijadikan Hari Pencegahan Bencana Nasional, dan diterapkan di seluruh sekolah maupun kantor publik.

Anak-anak bakal mempelajari sejarah bencana yang terjadi di Negeri "Sakura", dan mengikuti setiap latihan penyelamatan yang dilakukan.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,6 di Jepang Picu Tanah Longsor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com