NAURU, KOMPAS.com - Presiden Nauru Baron Waqa meminta China meminta maaf setelah salah seorang diplomatnya berulah dalam Forum Negara-negara Pasifik yang baru saja berakhir.
Bahkan, Presiden Waqa mengecam sikap arogan yang dipertontonkan Beijing di dalam forum tersebut.
"China bukan teman kami. China hanya membutuhkan kami untuk kepentingannya," kata Waqa.
"Maaf saya bersikap sekeras ini tetapi tak seorang pun boleh datang dan mendikte kami," dia menegaskan.
Baca juga: Ongkos ke Nauru Capai Rp 782 Juta, Ini Pembelaan PM Selandia Baru
KTT Pasifik yang baru ditutup pada Kamis (6/9/2018) merupakan sidang yang diwarnai paling banyak perdebatan dalam sejarah 49 tahunnya
Pembicaraan utama soal perubahan iklim dibayang-bayangi perselisihan antara Nauru dan China serta perlakuan terhadap para pencari suaka yang dikirim Australia ke pulau itu.
Perelisihan diplomatik ini membuat Nauru, negeri berpenduduk 11.000 orang dan luas hanya 21 kilometer persegi, berhadap-hadapan dengan negara adidaya Asia itu.
Masalah dimulai pada Selasa (4/9/2018) ketika pemimpin delegasi China Du Qiwen mencoba untuk menyampaikan pidato dalam acara tersebut.
Namun, Waqa menolak dan meminta Du berbicara usai para pemimpin negara Pasifik menyelesaikan sambutan mereka.
Mendapat penolakan, Du naik pitam dan berjalan berkeliling ruangan untuk memperlihatkan kemarahannya sebelum meninggalkan pembicaraan.
"Apakah dia akan berlaku seperti itu di hadapan presidennya? Saya meragukan hal itu," ujar Waqa.
"Dia menghina Pasifik, forum para pemimpin dan para menteri di wilayah ini. Apakah dia bercanda? Lihat dia, dia bukan siapa-siapa," tambah Waqa.
"Dia bahkan bukan seorang menteri dan dia meminta berbicara sebelum PM Tuvalu. Apakah dia gila?" tambah Waqa.
Waga, yang negerinya mendukung Taiwan dalam upaya mendapatkan pengakuan internasional, sudah membuat Beijing marah sebelum KTT digelar karena masalah visa.
Perseteruan dengan Du menunjukkan betapa sensitifnya upaya China meningkatkan pengaruhnya di Pasifik. Di kawasan ini China mengucurkan uang sebanyak 1,78 miliar dolar AS pada 2006-2016.