Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 9 Tahun Diperkosa dan Dibunuh, Polisi Tahan Ibu Tiri

Kompas.com - 05/09/2018, 18:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SRINAGAR, KOMPAS.com - Kepolisian di India dilaporkan menangkap seorang perempuan setelah putri tirinya yang masih berusia sembilan tahun diperkosa dan dibunuh.

Dilaporkan AFP Rabu (5/9/2018), ayah dari bocah yang tak disebutkan identitasnya itu melaporkan putrinya hilang selama 12 hari.

Baca juga: Bunuh Waria Saat Akan Diperkosa, Remaja Ini Divonis 13 Tahun Penjara

Polisi menyatakan, jenazah bocah itu ditemukan di semak-semak sekitar satu kilometer dari rumahnya di distrik Baramulla, Kashmir.

Kepada penyidik, pelaku mengaku cemburu dengan putri tirinya dan istri kedua suaminya. Karena itu di 24 Agustus, dia mengajak korban ke semak.

Saat di lokasi, ibu tiri korban mengajak putranya yang berusia 14 tahun, dan dua temannya yang masing-masing berumur 14 dan 19 tahun.

Pelaku yang berusia 36 tahun kemudian memerintahkan putranya beserta temannya untuk memperkosa gadis tersebut.

Seorang teman putra pelaku melakukan penyiksaan menggunakan cairan asam sebelum membuang jenazahnya ke semak.

"Kondisi fisik dan pemeriksaan forensik awal yang dilakukan memperkuat dugaan adanya perkosaan sebelum korban dibunuh," demikian pernyataan polisi.

Pengawas Polisi Imtiyaz Hussain menjelaskan, jajarannya juga menahan seorang pria berumur 28 tahun yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Dia menyatakan, salah satu dari remaja yang memperkosa gadis itu telah mengaku, dan menguatkan fakta yang ada.

"Mereka bakal dibawa ke institusi khusus remaja, dan bakal diproses sesuai dengan undang-undang terhadap remaja," papar Hussain.

Baca juga: Seorang Jurnalis Perempuan Bangladesh Tewas Dibunuh di Kediamannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com